Unika Santu Paulus Ruteng

Unika St Paulus Ruteng Gelar Halalbihalal, Rajut dan Pererat Silaturahmi Persaudaraan

Editor: Cristin Adal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO BERSAMA- Civitas akademika Unika St Paulus Ruteng dan tokoh agama Islam di Kabupaten Manggarai, foto bersama dalam acara halalbihalal di kampus itu pada Jumat (11/42025).

Rektor mengajak seluruh civitas akademika untuk terus menggerakkan kolaborasi demi transformasi. Kolaborasi lintas unit, lintas agama, bahkan lintas generasi menjadi kekuatan utama Unika St. Paulus menuju kampus yang berdampak dan berkarakter. 

“Hanya dalam semangat sinergi, kita bisa menghadirkan perubahan yang bermakna,” pungkasnya.

Menjunjung Nilai Keberagaman

Romo Ledobaldus Roling Mujur, Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng, menegaskan bahwa Unika adalah rumah bersama yang menjunjung tinggi nilai-nilai keterbukaan dan keberagaman. 

Meskipun sebagai lembaga Katolik, Unika St. Paulus Ruteng telah menunjukkan komitmen kuat dalam merangkul dan mendukung dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari berbagai latar agama, khususnya umat Muslim.

“Saat ini ada lebih dari 70 mahasiswa Muslim dan 11 dosen serta tenaga kependidikan Muslim yang aktif di kampus ini. Ini bukti bahwa Unika bukan hanya tempat belajar, tapi tempat bertumbuh dalam semangat toleransi,” jelas Romo Roling.

Ia juga mengenang kontribusi para tokoh Muslim dalam perjalanan sejarah pengembangan kampus, menyebut nama-nama yang telah berjuang bersama sejak tahun 2005 demi kemajuan lembaga. 

“Kami sebagai keluarga besar Yayasan ikut dalam sukacita Idulfitri dan sangat menghargai sumbangsih para dosen dan tendik Muslim terhadap lembaga ini,” katanya dengan penuh apresiasi.

 

Baca juga: Bibit Siklon 96S Terpantau di Laut Timor, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan NTT

 

Moderasi Beragama dalam Aksi Nyata

Mewakili pemerintah, Ahmad Jauhari, dari Kementerian Agama Kabupaten Manggarai menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan halalbihalal di lingkungan kampus.

“Acara ini adalah contoh konkret dari semangat moderasi beragama yang menjadi prioritas kami di Kementerian Agama. Keharmonisan seperti ini harus terus dijaga dan dikembangkan di semua lini kehidupan,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya kesinambungan kolaborasi antara institusi pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat luas. 

“Hal ini menjadi fondasi kokoh dalam menjaga kerukunan umat di tengah dinamika sosial dan keberagaman bangsa Indonesia” tambahnya.

Halaman
123