TRIBUNFLORES.COM, RUTENG- Universitas Katolik (Unika) St Paulus Ruteng menggelar acara halalbihalal dengan tokoh agama Islam dalam semangat persaudaraan lintas iman pada Jumat (11/4/2025) di aula GUB lantai 5 pukul 16.00 Wita.
Halalbihalal ini dihadiri tokoh agama, Ketua MUI Kabupaten Manggarai, Haji Abdulrahman Marola, perwakilan dari ketua Kementerian Agama Manggarai, Ahmad Jauhari, Ketua Muhamadiyah, Ketua NU, Ketua Majelis Taklim, Ketua Basnas, Kepala KUA, Imam Masjid Jihadul Ukrah, Imam Masjid Baiturahman, Kasie Pendi, Kepala MAN 2 Manggarai, ketua Yayasan SEPAKAT bersama Komunitas Manggarai, civitas akademika Unika St Paulus Ruteng, dan tamu undangan.
Acara silaturahmi mengusung tema “Merajut Silaturahmi, Merawat Karakter, Menggerakkan Kolaborasi Demi Transformasi”. Acara ini tidak hanya kesempatan saling memaafkan setelah Idulfitri, tetapi sarana memperkuat nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan kerja sama dalam kehidupan kampus dan masyarakat.
Baca juga: Unika Ruteng akan Gelar 5th ICHELAC, Soroti Pendidikan Humaniora Berbasisi Teknologi dan Nilai Luhur
Fondasi Transformasi Kampus
Dalam sambutannya, Rektor Unika St. Paulus Ruteng, Dr. Agustinus Manfred Habur, menyampaikan pesan tentang pentingnya halalbihalal sebagai momen pembaharuan niat, refleksi bersama, dan penguatan nilai-nilai akademik dan kemanusiaan.
“Merajut silaturahmi artinya kita membangun jembatan persaudaraan, membebaskan diri dari prasangka, mempererat relasi, dan menumbuhkan kepercayaan,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa keberagaman bukan untuk dijauhkan, melainkan menjadi kekuatan dalam membangun komunitas kampus yang solid dan penuh kasih.
Beliau juga menyoroti pentingnya merawat karakter, yakni membentuk insan akademik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berhati tulus dan berintegritas.
Baca juga: Rektor Unika Ruteng Tekankan Budaya Kerja di Kampus Berbasis Transformasi, Kolaborasi, dan Karakter
“Kita dituntut untuk menjadi pribadi yang jujur, rendah hati, dan terbuka terhadap kebenaran,” tambahnya.
Rektor mengajak seluruh civitas akademika untuk terus menggerakkan kolaborasi demi transformasi. Kolaborasi lintas unit, lintas agama, bahkan lintas generasi menjadi kekuatan utama Unika St. Paulus menuju kampus yang berdampak dan berkarakter.
“Hanya dalam semangat sinergi, kita bisa menghadirkan perubahan yang bermakna,” pungkasnya.
Menjunjung Nilai Keberagaman
Romo Ledobaldus Roling Mujur, Ketua Yayasan Santu Paulus Ruteng, menegaskan bahwa Unika adalah rumah bersama yang menjunjung tinggi nilai-nilai keterbukaan dan keberagaman.
Meskipun sebagai lembaga Katolik, Unika St. Paulus Ruteng telah menunjukkan komitmen kuat dalam merangkul dan mendukung dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari berbagai latar agama, khususnya umat Muslim.
“Saat ini ada lebih dari 70 mahasiswa Muslim dan 11 dosen serta tenaga kependidikan Muslim yang aktif di kampus ini. Ini bukti bahwa Unika bukan hanya tempat belajar, tapi tempat bertumbuh dalam semangat toleransi,” jelas Romo Roling.
Ia juga mengenang kontribusi para tokoh Muslim dalam perjalanan sejarah pengembangan kampus, menyebut nama-nama yang telah berjuang bersama sejak tahun 2005 demi kemajuan lembaga.
“Kami sebagai keluarga besar Yayasan ikut dalam sukacita Idulfitri dan sangat menghargai sumbangsih para dosen dan tendik Muslim terhadap lembaga ini,” katanya dengan penuh apresiasi.
Baca juga: Bibit Siklon 96S Terpantau di Laut Timor, Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Selatan NTT
Moderasi Beragama dalam Aksi Nyata
Mewakili pemerintah, Ahmad Jauhari, dari Kementerian Agama Kabupaten Manggarai menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan halalbihalal di lingkungan kampus.
“Acara ini adalah contoh konkret dari semangat moderasi beragama yang menjadi prioritas kami di Kementerian Agama. Keharmonisan seperti ini harus terus dijaga dan dikembangkan di semua lini kehidupan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya kesinambungan kolaborasi antara institusi pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat luas.
“Hal ini menjadi fondasi kokoh dalam menjaga kerukunan umat di tengah dinamika sosial dan keberagaman bangsa Indonesia” tambahnya.
Titik Tolak Kulaitas Persaudaraan
Dr. Abdul Majir, mewaikili dosen, tendik, dan mahasiswa Muslim Unika St Paulus Ruteng menyampaikan bahwa halalbihalal adalah moment meningkatkan kualitas persudaraan di Kampus Unika.
“Halalbihalal memiliki makna yang mendalam dalam memperkuat rasa kekeluargaan, persaudaraan, meningkatkan toleransi” tuturnya.
Ia juga menyampaikan acara ini sebagai bentuk kesepahaman dalam menyikapi berbagai tantangan yang senantiasa menyertai segala aspek kehidupan.
Menurut Dr. Abdul, tema acara ini kiranya dapat memberi ruang terhadap sesama, menghargai kesetaraan dan bersedia bekerjasama mewujudkan transformasi yang baik.
Kampus Inklusif, Harmonis, dan Berkarakter
Acara Halalbihalal ini bukan hanya tentang seremonial semata, namun menjadi ruang aktualisasi nilai-nilai keberagaman dan kemanusiaan.
Suasana hangat, dialog lintas iman, dan semangat saling menghargai yang tercipta menjadi bukti nyata bahwa Unika St. Paulus Ruteng adalah kampus yang inklusif, tidak hanya mendidik secara intelektual, tetapi juga membentuk karakter dan spirit solidaritas.
Acara ini berakhir dengan penyerahan cinderamata, foto bersama, dan ramah tamah, sebagai simbol dari persatuan dalam keberagaman.
Penulis Berita, Selvianus Hadun
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News