Namun, keberhasilan program ini tidak dapat dicapai hanya oleh BKKBN atau sektor kesehatan saja. Diperlukan kolaborasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan.
"Sinergi lintas sektor dan lintas program sangat penting. Jika kita semua bergerak bersama, manfaat program KB bisa langsung dirasakan masyarakat, terutama pasangan usia subur yang membutuhkan akses layanan berkualitas," ujar dr Muna Fatma.
Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai isu dan tantangan dalam pelayanan KB di lapangan, termasuk keterbatasan sarana prasarana, kurangnya tenaga terlatih, serta perlunya edukasi berkelanjutan kepada masyarakat.
Rapat ini juga menjadi ruang strategis untuk menyusun rencana aksi bersama guna meningkatkan jumlah peserta KB aktif dan memperluas jangkauan pelayanan.
Baca juga: Periode Januari-April 2025, 7 Buruh Migran asal Ende NTT Meninggal Dunia
Tujuan utama kegiatan ini antara lain adalah untuk, menyatukan kesepakatan lintas sektor dalam mendukung keberhasilan Program Bangga Kencana, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Ende serta mendorong peningkatan penggunaan alat kontrasepsi, baik oleh peserta baru maupun peserta aktif.
Kegiatan yang didanai melalui Dana BOKB Tahun Anggaran 2025 ini diharapkan dapat menjadi tonggak penguatan koordinasi antara dinas terkait, fasilitas kesehatan, dan organisasi profesi dalam penyelenggaraan pelayanan KB yang lebih optimal.
Dalam rakor tersebut didapatlah kesimpulan bahwa peningkatan pelayanan KB membutuhkan kerja sama erat antara stakeholder dan mitra kerja, sarana dan prasarana penunjang pelayanan harus terus ditingkatkan dan kompetensi tenaga kesehatan, khususnya bidan, harus menjadi prioritas dalam pelatihan dan pengembangan.
Rapat koordinasi ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Ende dalam menjadikan pelayanan KB sebagai bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan. (Bet)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News