"Kami hidup bersama mereka. Kami bukan hanya mendampingi, tapi juga belajar merasakan luka dan harapan mereka. Kami tidak membeda-bedakan agama. Semua diterima di rumah ini. Kami juga rutin mengadakan rekoleksi sebagai bagian dari pemulihan batin," ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama berbagai pihak, termasuk sekolah-sekolah Katolik di bawah naungan YasukMabar agar turut memberikan perlindungan bagi anak ketika mereka kembali ke dunia pendidikan. (eto)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News