Dia menyarankan, budaya pecat memecat dalam parpol sebagai institusi publik mesti dipertimbangkan kembali sebagai hal yang tidak ideal bagi institusionalisme parpol. Sangat tidak elok, kata dia, perbedaan dukungan Calon Ketua Umum bermuara ke pemecatan.
"Parpol itu butuh kekuatan besar para kader terbaiknya termasuk PPP yang sedang butuh banyak ruang refleksi dan evaluasi bukan malah mengkerdilkan diri," katanya.
Pengajar di FISIP Undana itu berharap Muktamar PPP kelak bisa membawa manfaat demi kemajuan PPP, lebih khusus bagi DPW PPP NTT dan konstituennya. (fan)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News