PON XXII NTT 2028

Menuju PON 2028, Pencak Silat NTT Bidik Medali Emas dan Peringkat Nasional Lebih Baik

Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Pencak Silat PON NTT, Boby Boymau.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG — Persiapan serius tengah dilakukan oleh tim Pencak Silat NTT menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII yang akan digelar di NTT dan NTB pada tahun 2028.

Pelatih Pencak Silat PON NTT, Boby Boymau, menegaskan bahwa target utama kontingen NTT adalah meraih medali emas dan memperbaiki peringkat nasional NTT dalam cabang olahraga bela diri tersebut.

"Target utama kami adalah meraih medali emas di kategori tanding dan seni, serta memperbaiki peringkat NTT secara nasional. Kita ingin tampil lebih baik dari PON sebelumnya seperti di Papua yang hanya meraih 1 emas dan 2 perunggu, maupun di Aceh-Sumut yang raih 3 emas dan 2 perunggu," ujar Boby Boymau saat diwawancarai, Senin (16/6/2025).

Baca juga: Gelar Demo Tolak Relokasi, Begini Pernyataan Sikap Warga eks Timor Timur

 

 

Untuk mewujudkan target itu, Boby memaparkan strategi yang dirancang dengan sangat terstruktur. Persiapan dimulai dari proses talent identification dan seleksi atlet secara berjenjang dari kabupaten/kota. Selanjutnya, akan dilakukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) jangka panjang.

Atlet yang akan dipersiapkan tidak hanya berasal dari Porprov, tetapi juga dari seleksi PPLP, PPLD, dan klub-klub unggulan se-NTT.

“Kami juga mengamati atlet junior yang memiliki potensi medali dari kejuaraan nasional dan pra-PON,” tambahnya.

Program latihan yang dirancang meliputi kombinasi antara latihan fisik, teknik, dan mental. Latihan teknis akan fokus pada tendangan, tangkapan, bantingan, sapuan, pukulan, hingga strategi gelanggang. Sementara itu, latihan fisik mencakup latihan beban, plyometric, dan core stability.

Untuk kesiapan mental, tim akan menggelar mental toughness training dan konseling olahraga, ditunjang oleh pola gizi dan istirahat yang cukup.

Boby menggarisbawahi pentingnya fasilitas dan dukungan pemerintah demi keberhasilan program. Ia menekankan kebutuhan akan gedung latihan berstandar nasional, matras dan alat pelindung lengkap.

"Pemerintah melalui KONI dan Dispora harus mendukung anggaran Pelatda, sarana latihan, dan beasiswa atlet. Dukungan regulasi juga penting seperti SK pelatih dan pengangkatan atlet daerah," tegasnya.

Evaluasi rutin akan menjadi bagian penting dalam pemantauan kemajuan atlet.

“Evaluasi akan dilakukan mingguan dan bulanan melalui tes fisik, teknis, psikologis serta observasi oleh pelatih dan tim sport science,” tutup Boby. (uge)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News