“Dies Natalis ke-22 ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi antara mahasiswa, dosen, dan alumni” Ujarnya.
Erik juga menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Dies Natalis PGSD ke 22 itu memicu kreativitas mahasiswa di luar kegiatan akademik.
Ia berharap ke depannya, PGSD mampu menjadi prodi rujukan nasional dalam mencetak pendidik SD yang unggul, profesional, dan berdaya saing global.
Warisan Budaya sebagai Media Pendidikan Karakter
Sementara Yosef Firman Narut, moderator HMPS PGSD menyampaikan Rangkaian kegiatan Dies Natalis juga dimeriahkan oleh Festival Caci, yang dihadirkan dalam format edukatif.
“Tradisi adu seni dan keberanian ini mengajarkan nilai sportivitas, kehormatan, dan rekonsiliasi nilai yang selaras dengan visi Prodi PGSD dalam membentuk karakter pendidik masa depan” tegasnya.
Ia juga menyebutkann bahwa festival budaya ini sekaligus memperkuat akar lokalitas PGSD sebagai institusi pendidikan berbasis nilai dan budaya Manggarai.
Menuju Prodi yang Unggul dan Relevan dengan Zaman
Perayaan Dies Natalis ke-22 bukan hanya sebuah seremoni tahunan, tetapi juga tonggak reflektif dan strategis untuk membawa Prodi PGSD ke arah yang lebih unggul dan adaptif terhadap dinamika zaman.
PGSD terus berkomitmen untuk menyelaraskan pengembangan akademik dan karakter, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal dan semangat pelayanan pendidikan.
Puncak dari seluruh rangkaian kegiatan Dies Natalis PGSD ke 22 itu ditutup dengan Perayaan Ekaristi kudus pada 22 Juni 2023.
(Penulis: Selvianus Hadun/Unika St Paulus Ruteng)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News