Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Balai Pengawas Obat dan Makan (BPOM) Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang saling lempar umumkan hasil uji sampel Makan Bergizi Gratis (MBG).
Uji laboratorium dilakukan BPOM NTT untuk mengetahui penyebab ratusan siswa sekolah di NTT yang mengalami keracunan. Dugaan kuat, mereka keracunan setelah menyantap menu MBG.
Kepala Balai POM NTT Yoseph Nahak Klau berdalih pengujian sampe dilakukan di BPOM. Namun, daya hasil pengujian telah diserahkan ke Dinas Kesehatan.
"Pengujian sampel dilakukan di bpom tapi setelah selesai dilakukan pengujian semua data hasil pengujian terkait keracunan kami serahkan kepada dinas kesehatan. Jadi untuk informasi selanjutnya silahkan bapak/ibu hubungi dinas kesehatan," katanya, Rabu (30/7/2025).
Baca juga: Anggota DPRD Manggarai Barat Kanisius Jehabut Minta Pihak SPPG di Dapur MBG Harus Teliti
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg Iien Adriany tidak merespons pesan yang dikirimkan menanyakan hasil uji makanan itu. Meski pesan dalam aplikasi percakapan whatsApp telah dia baca.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg Retnowati mengatakan, ia tidak punya kewenangan mengumumkan hasil uji laboratorium itu.
Dia berkata, Badan Gizi Nasional (BGN) merupakan lembaga yang berhak menyampaikan temuan itu ke publik.
"Saya tidak punya kewenangan. Karena BGN itu badan independen. Harusnya BPOM menyampaikan ke BGN, bukan ke saya," kata Retnowati.
Tenaga Ahli BGN Florencio Mario Vieira tidak menanggapi panggilan dan pesan sejak 22 Juli 2025 lalu. Dia memilih bungkam. Padahal Mario adalah orang yang kerap hadir, terutama MBG mulai dilaksanakan di NTT.
Adapun tanggal demikian, dugaan keracunan menimpa ratusan siswa SMPN 8 Kupang.
Peserta didik harus dilarikan ke sejumlah Rumah Sakit di Kota Kupang. Bahkan, ada siswa yang masih menjalani perawatan. Mereka terpaksa dirawat setelah sehari sebelumnya mengonsumsi MBG.
Pada hari yang sama, beberapa siswa SD Tenau Kota Kupang dan SMAN 1 Taebenu di Kabupaten Kupang juga mengalami hal yang sama. Satu hari setelah itu, lebih dari dua sekolah di Kabupaten Sumba Barat Daya mengalami nasib yang sama. Siswa dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis.
Ketertutupan pelaksanaan MBG di NTT sudah berlangsung sejak pertama kali dibuka pada Januari 2025 di SDI Noelbaki Kabupaten Kupang. Media masa tidak diizinkan mendekat pada area Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola Yayasan No Fitu Timor.
Kepala Ombudsman NTT Darius Beda Daton bahkan membandingkan tertutupnya SPPG dengan dapur di Rutan atau Lapas.