Berita NTT

Gubernur NTT Apresiasi Film Pendek Ru’Jara: The Journey Begins. Karya Anak Muda Daerah yang Mendunia

Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FILM-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan apresiasi tinggi terhadap karya film pendek bertajuk “Ru’ Jara: The Journey Begins”, hasil kreasi mahasiswa muda asal NTT yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Microfilms, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana.

Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM, KUPANG – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan apresiasi tinggi terhadap karya film pendek bertajuk “Ru’ Jara: The Journey Begins”, hasil kreasi mahasiswa muda asal NTT yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Microfilms, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana.

Audiensi Microfilms bersama Gubernur Melki Laka Lena berlangsung pada Senin 4 Agustus 2025 di Kantor Gubernur NTT yang dihadiri langsung oleh para kreator film yaitu Angie Alodia (Produser), Guen Kana Huru (Pemeran), Gisca Faah (Penulis Naskah) dari pihak Microfilms dan Rey Padji (Sutradara) dari Loobeta. 

Turut mendampingi Gubernur, Kepala Dinas Pariwisata NTT Noldy Hosea Pellokila,yang juga menyampaikan dukungan terhadap perkembangan dunia perfilman lokal.

 

Baca juga: Melki Laka Lena Dorong Sinergi Guru Besar di NTT untuk Pembangunan Daerah

 

 

Gubernur NTT Melki menyampaikan kebanggaannya atas capaian film tersebut yang dinilai sebagai tonggak baru perfilman di NTT.

“Saya sangat bangga dengan capaian anak-anak NTT yang mampu menghasilkan karya berkualitas, bahkan diakui di tingkat nasional dan internasional. Pemerintah siap memfasilitasi pemutaran film ini di NTT,” ungkap Gubernur, Senin (4/8). 

“Ru’ Jara: The Journey Begins” merupakan film fiksi berbahasa daerah Sabu dengan genre post-apocalyptic genre yang terbilang baru dalam dunia perfilman NTT. Film ini menggambarkan kisah kehidupan setelah kehancuran besar, dengan latar budaya dan lanskap lokal mulai dari Sabu hingga Kupang.

Diproduksi sejak Februari 2024 hingga Juli 2025, seluruh proses dilakukan secara swadaya oleh para anggota Microfilms, menggunakan peralatan pribadi dan dana patungan.

Film ini tidak hanya menarik dari sisi cerita dan visual, tetapi juga memuat misi pelestarian bahasa dan budaya lokal. Seluruh dialog disampaikan dalam bahasa Sabu dengan subtitle terjemahan, menjadikan karya ini sebagai medium edukatif sekaligus hiburan.

 

Baca juga: Tolak SK Rektor yang Tak Prosedural, Mahasiswa IAKN Kupang Segel Ruangan Rektor

 

Sejak dirilis, “Ru’ Jara” telah mengikuti 18 festival film dan berhasil meraih penghargaan di 15 di antaranya. Saat ini, film tersebut juga tengah bersaing dalam festival film internasional di Singapura. Sebelumnya, film ini telah diputar di beberapa daerah seperti Jakarta, Jawa Timur, Lampung, dan Maluku.

Halaman
12