Menurut Ibu Iren, sosok Prada Lucky Namo merupakan sosok anak yang baik dan suka menolong. Diceritakan Ibu Iren, pada saat baru satu minggu bertugas di Nagekeo, Prada Lucky kerap memberikan makanan kepada anak-anak yang berjualan kue di sekitar barak apabila ada makanan lebih yang tidak sempat diambil senior atau rekan-rekannya di batalyon.
Sejak permintaan Prada Lucky Namo agar Ibu Iren menjadi ibu angkatnya, Ibu Iren mengaku almarhum Prada Lucky baru dua kali ke rumahnya yakni pada tanggal Sabtu, (26/7/2025) - Minggu, (27/7/2025)
"Dia izin bermalam di sini, waktu itu dia sendiri, waktu itu kondisinya sehat-sehat saja, Sabtu sore itu waktu dia datang ke sini, dia izin bermalam disini sampai tanggal 27 malam sekitar jam 7 baru dia balik ke barak, itu kondisinya masih baik-baik saja dan sempat malam bersama dengan kami baru dia pulang ke batalyon," ujar Ibu Iren.
Pada saat berada di rumah Ibu Iren, almarhum Prada Lucky tidak menceritakan apapun kepada Ibu Iren maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu, Prada Lucky juga tidak menceritakan kehidupan pribadinya.
"Kalau soal dia punya pacar atau tidak itu saya kurang tahu masalahnya Lucky tidak pernah cerita," kata Ibu Iren.
Tak berselang lama tepatnya Senin, (28/7/2025) pagi, Prada Lucky Namo kembali mendatangi rumah Ibu Iren dengan kondisi badan luka-luka.
"Waktu itu memang sudah ada luka-luka di belakangnya, ada luka lebam terus ada bekas goresan di belakang tapi ada luka lebamnya di lengan, di paha, paha atas itu, kalau dilihat itu luka baru semua," ungkap Ibu Iren.
Pada saat itu, almarhum Prada Lucky Namo sempat meminjam handphone milik Ibu Iren untuk melakukan panggilan video call bersama ibu kandungnya yang berada di Kupang. Ibu Iren mengaku tidak mengetahui pembicaraan ibu dan anak itu karena pada saat menelpon ibunya, Prada Lucky berada di kamar.
Saat sedang menelpon ibu kandungnya, beberapa rekan Prada Lucky Namo yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang datang menjemput Prada Lucky. Namun oleh Ibu Iren tidak diberikan izin karena menurut Ibu Iren, salah satu seniornya Prada Lucky meminta Ibu Iren menahan almarhum untuk tetap tinggal sementara waktu di rumah Ibu Iren.
"Jadi saya belum sempat kasih izin untuk pulang, waktu itu mereka agak lumayan banyak mungkin kurang lebih 10 orang, temannya yang satu itu sempat bilang tidak apa-apa, dia hanya ditugaskan untuk jaga Lucky tapi dia mengerti, dia tunggu sampai senior-seniornya yang lain datang, saya kasih makan siang lagi Lucky terus kasih lagi obat terus mereka bawa pulang lagi ke batalyon hari itu juga, setelah itu saya sudah tidak tahu lagi kabarnya Lucky seperti apa," terang Ibu Iren.
Ia bahkan tidak mengetahui Prada Lucky bersama satu orang rekannya sempat dilarikan ke Puskesmas Danga pada Sabtu (2/8/2025) pagi. Hingga pada Senin (4/8/2025), Ibu Iren mendapat kabar dari ibu kandung Prada Lucky bahwa anaknya sudah dirawat di RSUD Aeramo.
"Hari Senin malam tanggal 4 Agustus itu, saya sempat kunjung dia, masih sempat suap dia makan, dia makan waktu saya suap itu, hanya waktu itu dia sempat bisik ke saya bilang "Mama jangan pulang, mama jaga Lucky e" tapi karena disitu kan ada dia punya teman-teman yang jaga, kita sipil kan tidak berani untuk jaga mereka jadi saya pulang, teman-temannya waktu itu tiga orang yang jaga tapi mereka satu letting, dia punya senior-senior tidak ada," tutur Ibu Iren.
Pada saat menjenguk Prada Lucky, Ibu Iren mengaku kondisi almarhum Prada Lucky sudah menurun, lemas tetapi masih bisa berkomunikasi. Beberapa saat setelah pulang menjenguk anak angkatnya di RSUD Aeramo, Ibu Iren lagi-lagi mendapat kabar dari ibu kandung Prada Lucky bahwa Prada Lucky sudah dipindahkan ke ruang ICU.
Maka, keesokan harinya, Selasa (5/8/2025) pagi, Ibu Iren kembali menjenguk Prada Lucky di ruang ICU RSUD Aeramo. Sayangnya, kondisi Prada Lucky sudah dalam keadaan koma.
"Dari Selasa pagi sampai Lucky hembuskan nafas terakhir itu saya dengan mama kandungnya di ruang ICU," ujar Ibu Iren sedih.