“Kami mengembangkan solusi yang tidak hanya cocok secara teknis, tetapi juga ekonomis dan dapat dijangkau oleh peternak setempat. Itulah mengapa kolaborasi dengan STIPER sangat penting, karena mereka memahami kondisi lapangan dan memiliki hubungan dekat dengan masyarakat,” ungkap Dr. Vita.
Kolaborasi Strategis dan Keberlanjutan
Sinergi yang telah tercipta diharapkan tidak hanya berhenti pada kegiatan tahunan, tetapi terus berkembang menjadi kerja sama jangka panjang, termasuk penelitian terapan dan pengembangan usaha berbasis masyarakat.
Selain diskusi teknis, Tim ITB juga memberikan kuliah umum tentang Pengolahan Buah Kelapa dan Pengolahan Limbah Pertanian kepada para mahasiswa. Kegiatan pengabdian masyarakat ini sekaligus menjadi ajang berbagi ilmu antara dosen dan mahasiswa kedua kampus.
Mahasiswa STIPER berkesempatan mempelajari teknologi terbaru langsung dari para pakar ITB, sementara tim ITB mendapat wawasan mendalam tentang konteks sosial-ekonomi setempat.
Melalui kolaborasi ini, ITB menegaskan perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif mendorong penerapan sains dan teknologi untuk memecahkan permasalahan nyata di masyarakat.
Kerja sama ini menunjukkan bahwa teknologi yang dikembangkan di kampus tidak berhenti di jurnal ilmiah, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat, masyarakat diharapkan dapat memperoleh sumber pendapatan baru, mengurangi ketergantungan pada produk luar, dan memperkuat kemandirian ekonomi. (Cha)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Foto :TRIBUNFLORES.COM/