Update Terbaru dari Mabes TNI
Sebelumnya, Perkembangan kasus kematian Prada Lucky Namo memasuki babak baru.
Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menyampaikan bakal ada penyampaian terkait dengan kasus itu.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana menyebut dalam waktu dekat, Kodam IX/Udayana akan mengumumkan ke publik tentang kejadian ini.
"Tidak lama lagi kodam akan undang temen-teman media untuk rilis pelimpahan tersangka ke oditur ya, nanti disitu akan disampaikan perkembangan hasil pemeriksaan para tersangka termasuk hal-hal lainnya secara rinci/detail. Dituggu undangan dari kodam ya," katanya, Selasa (19/8/2025) dihubungi dari Kupang.
Meski demikian, ia tidak menjelaskan kapan penyampaian ke publik itu dilakukan. Termasuk, adanya informasi perihal ada penambahan tersangka dalam kasus ini.
Wahyu berjanji kasus ini akan diusut secara terbuka. Dia berkata, komitmen Mabes TNI AD maupun Kodam Udayana adalah memproses kejadian ini secara transparan dan berkeadilan.
Ibu kandung Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey meminta agar proses hukum terhadap para pelaku dilakukan secara transparan.
"Kami dari pihak keluarga sangat berharap kepastian dan kasus ini bisa secara transparan diinformasikan kepada keluarga," kata Sepriana.
Dia berkata, hingga saat ini tidak pernah mendapat informasi apapun terkait perkembangan proses hukum yang dilakukan tim investigasi dari POM TNI AD dan juga dari Batalyon Teritorial Pembangunan 834/Waka Nge Mere Nagekeo yang menjadi kesatuan dari mendiang Prada Lucky.
"Kami sampai saat ini belum mendapat penjelasan langsung, kami hanya mendapat informasi dari luar saja," katanya.
Dia menuntut agar proses hukum dilakukan secara transparan. Dengan begitu keluarga merasa tidak ada yang ditutup-tutupi dalam perkembangan hukum masalah ini.
Sepriana berujar, dari informasi yang diperoleh bahwa pelaku penganiayaan terhadap Prada Lucky Namo sudah lebih dari 20 orang. Namun, saat ini belum ada pernyataan resmi dari Mabes TNI AD maupun Kodam Udayana.
"Saya kebanyakan dapat informasi dari luar dan informasi terbaru yang saya dapatkan bahwa pelaku itu sudah bertambah, bukan 20 lagi tapi lebih dari 20 (orang pelaku)," katanya.
Sepriana mengatakan, informasi lain yang dia peroleh, semua pelaku telah dibawa ke Detasemen Polisi Militer IX-1/Udayana di Kupang. Ia berterima kasih kepada publik yang sudah berempati.