Selama periode pemantauan terakhir, tercatat empat kali erupsi akibat pergerakan material magma dari kedalaman dangkal.
Selain itu, sinar api yang sebelumnya terlihat jelas di sekitar puncak kini tampak redup dan samar, menandakan material pijar mulai mengalami pendinginan.
Meski aktivitasnya menurun, Wafid mengimbau masyarakat tetap waspada. Ia meminta warga tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta mengikuti arahan pemerintah daerah.
Dia meminta masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana perlu tetap waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama saat turun hujan lebat.
Mengingat, risiko cukup tinggi di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Lewotobi Laki-laki, seperti Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
"Penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut juga dianjurkan untuk melindungi pernapasan jika terjadi hujan abu," pungkasnya.
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News