Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Universitas Nusa Cendana (Undana) menerima kunjungan studi banding dari Universitas da Paz (UNPAZ) Timor Leste dalam rangka kerja sama dan berbagi pengalaman mengenai Strategi Percepatan Penurunan Stunting di level nasional maupun daerah, khususnya di Provinsi NTT.
Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Rektor, Lantai 2 Gedung Rektorat Undana, Senin (25/8/2025) pukul 14.00–15.00 WITA.
Pertemuan ini dihadiri jajaran pimpinan UNPAZ, yakni Dr. Martinus Nahak (Wakil Rektor I), Dr. Levi Exposto (Ketua Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat), serta Cipriano Pacheco, M.Kes (Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran), bersama 12 mahasiswa pascasarjana UNPAZ.
Baca juga: Gunung Lewotolok NTT 188 Kali Gempa Letusan 1 Kali Gempa Guguran
Dari pihak PERGIZI PANGAN DPD NTT turut hadir Ketua DPD NTT, Intje Picauly, Prof. Marthen Robinson Pellokila (Wakil Ketua I), Dr. Lewi Jutomo (Wakil Ketua II), Dr. Dwi Wahyuni (Ketua Bidang Pengembangan SDM), Devi Sakke Tira, M.Kes (Bendahara), Dr. Marni (Kepala Pusat Pengembangan Riset dan Kajian Analisis Data), dan Dr. Sinta (Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat).
Apresiasi dari Rektor Undana
Dalam sambutannya, Rektor Undana menyampaikan rasa gembira atas kunjungan akademik tersebut. Menurutnya, kerja sama dengan UNPAZ sangat penting karena kedua lembaga pendidikan memiliki ikatan historis dan budaya yang kuat.
“Kami sangat senang dengan kunjungan UNPAZ, khususnya di bidang kesehatan masyarakat. Kerja sama akan sangat terbuka karena kita juga bersaudara. Kami memberi apresiasi kepada rekan-rekan dosen dan mahasiswa yang datang untuk bertukar pikiran dan belajar bersama. Apalagi isu stunting dan kemiskinan ekstrem saat ini menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah, termasuk NTT,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Undana bersama sejumlah perguruan tinggi lain di Indonesia saat ini tergabung dalam konsorsium penanganan stunting. Bahkan, model intervensi di NTT mulai dilirik pemerintah pusat sebagai role model penanganan stunting nasional.
UNPAZ Serius Belajar dari NTT
Wakil Rektor I UNPAZ, Dr. Martinus Nahak, menyampaikan apresiasi kepada Undana yang telah menerima rombongan mereka. Ia menegaskan bahwa persoalan gizi buruk dan malnutrisi masih menjadi masalah besar di Timor Leste, dengan prevalensi mencapai 47 persen, lebih tinggi dibanding NTT yang berada pada kisaran 35 persen.
“Karena itu, kami ingin belajar dari pengalaman NTT dan PERGIZI PANGAN NTT dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kami juga berharap kerja sama ini tidak hanya di bidang kesehatan masyarakat, tetapi juga bisa dikembangkan ke sektor pertanian dan bidang lain yang dapat mendukung ketahanan pangan serta gizi masyarakat,” jelasnya.