Berita Lembata

Pelatihan Penanganan Kasus untuk Perlindungan Perempuan dan Anak Fatayat NU di Lembata ‎

Editor: Ricko Wawo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SELENGGARAKAN-Program INKLUSI menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pendampingan dan Penanganan Kasus bagi LKP3A Fatayat NU dan petugas layanan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu-Jumat, 27-29 Agustus 2025 di Kuma Resort Waijarang, Kabupaten Lembata.

‎TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-‎Fatayat NU Kabupaten Lembata bersama Lakpesdam PCNU Lembata melalui Program INKLUSI menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pendampingan dan Penanganan Kasus bagi LKP3A Fatayat NU dan petugas layanan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu-Jumat, 27-29 Agustus 2025 di Kuma Resort Waijarang, Kabupaten Lembata.

‎Acara pembukaan dihadiri oleh sejumlah pimpinan organisasi. 

Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Lembata, Yuni Damayanti, secara resmi membuka kegiatan. 

Yuni menyampaikan semoga kegiatan ini bermanfaat bagi banyak orang dan menjadi momentum untuk silaturahmi serta memperkuat sinergi dengan berbagai elemen untuk memperkuat peran Lembaga Konsultasi Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) Fatayat NU Lembata. 

‎Sekretaris Lakpesdam PCNU Lembata, Fauziah Rahmawati, serta Koordinator Program INKLUSI Lakpesdam/Fatayat NU Lembata, Nurzaman Damanhuri menekankan pentingnya penguatan kapasitas pendamping kasus sebagai upaya menghadirkan layanan perlindungan yang responsif dan inklusif.

 

Baca juga: Lakpesdam PCNU Lembata Adakan Penguatan Kapasitas Forum Anak Desa



‎Materi pertama disampaikan oleh fasilitator dari PP Fatayat NU, Nur Khosiah, yang memperkenalkan Lembaga Konsultasi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan Anak (LKP3A) Fatayat NU. 

Ia menegaskan bahwa meski Fatayat NU merupakan organisasi perempuan muda NU, namun LKP3A hadir sebagai ruang pengaduan, pelayanan, dan perlindungan yang terbuka untuk semua pihak—baik perempuan maupun laki-laki—dengan tetap mengedepankan nilai inklusif.

‎Fasilitator kedua, Khanis Suvianita, Psikolog dari Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero Maumere, membawakan materi terkait GEDSI (Gender Equality, Disability and Social Inclusion) serta peran strategis perempuan dalam penguatan layanan perlindungan.

‎Pada hari kedua, kegiatan dijadwalkan menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, Dinas P2PA Kabupaten Lembata, serta mitra masyarakat sipil dari LBH KAHMI Lembata. 


Diskusi bersama diharapkan dapat memperkaya perspektif lintas sektor dalam menangani kasus-kasus perlindungan perempuan dan anak di Lembata.

‎Peserta pelatihan terdiri dari unsur Fatayat NU, Lakpesdam PCNU, LKP3A Fatayat NU, LBH, Satgas PPA Desa dampingan Program INKLUSI, serta perwakilan dari Dinas P2PA Kabupaten Lembata.

‎Melalui kegiatan ini, Fatayat NU Lembata berkomitmen memperkuat kolaborasi multi pihak dalam memberikan perlindungan, pendampingan, serta pemberdayaan yang inklusif bagi perempuan, anak, dan masyarakat luas di Kabupaten Lembata.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News