WNA Asal Bangladesh Kabur dari Ruang Detensi Imigrasi Atambua, NTT

Ringkasan Berita:

• Seorang WNA Bangladesh bernama MD Alom (MDA) kabur dari ruang detensi Imigrasi Kelas II TPI Atambua, NTT, pada Senin dini hari, 10 November 2025.
• Pelarian dilakukan lewat celah teralis sempit sekitar 10 cm saat jeda pengecekan petugas; diduga telah direncanakan dengan matang.
• Imigrasi Atambua bersama kepolisian masih melakukan pencarian dan pemeriksaan internal terhadap petugas yang berjaga.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

TRIBUNFLORES.COM, ATAMBUA- Seorang warga negara Bangladesh berinisial MD Alom (MDA) dilaporkan melarikan diri dari ruang detensi Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) Senin, 10 November 2025 dini hari.

MDA sebelumnya ditahan di ruang detensi Imigrasi Atambua akibat masalah keimigrasian.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Putu Agus Eka Putra, membenarkan kejadian tersebut. 

Putu menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada pukul 02.39 WITA, yang dimanfaatkan deteni saat jeda pengecekan petugas.

Baca juga: Polda NTT Tangkap Pelaku Utama Penyelundupan 15 WNA Bangladesh di Bali

"Petugas kami telah melaksanakan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku, termasuk dengan mengamankan teralis ruang detensi menggunakan gembok dan rantai besi, serta melakukan pengecekan rutin setiap tiga jam sekali," jelas Putu, Rabu (12/11/2025). 

Ia menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan awal dan rekaman Closed-Circuit Television (CCTV), diduga kuat MDA telah mempersiapkan rencana kaburnya dengan matang. 

Ia diduga memanfaatkan celah pada teralis pintu yang berukuran sangat sempit, kira-kira hanya 10 sentimeter, untuk menyelipkan tubuhnya.

"Kami mendapati dari rekaman CCTV bahwa deteni ini telah mempersiapkan dan merencanakan dengan matang usaha pelariannya. Dia memanfaatkan celah teralis dan gap waktu tiga jam di saat petugas tidak sedang melakukan patroli atau pengecekan," ujar Putu. 

Sebagai langkah penindaklanjutan, Kantor Imigrasi Atambua tidak hanya mengerahkan personel untuk melakukan penyisiran dan pencarian terhadap deteni yang kabur, tetapi juga mengambil langkah korektif secara internal.

"Untuk saat ini, selain melakukan penyisiran di lokasi-lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian yang bersangkutan, kami juga sedang melakukan pemeriksaan internal mendalam terhadap petugas yang bertugas," tegas Putu.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus dilakukan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. (gus) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News