Berita Belu

Akses Warga Lumpuh Total Akibat Jembatan Antardesa di Tasifeto Timur, Belu Putus

Selain itu, kendaraan berat yang kerap melintas di jalur tersebut juga mempercepat kerusakan struktur jembatan.

Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM/HO-WARGA
JEMBATAN PUTUS - Akses transportasi yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Tasifeto Timur dan sekitarnya, Kabupaten Belu, terputus total setelah satu unit deuker (jembatan kecil) ambruk pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 10.00 WITA. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

TRIBUNFLORES.COM, ATAMBUA- Sebuah jembatan kecil (deuker) yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, ambruk pada Jumat (17/10/2025) sekitar pukul 10.00 WITA, mengakibatkan akses transportasi terputus total.

Ambruknya deuker yang berada di Dusun Bauatok, Desa Persiapan Manleten Barat tersebut diduga akibat usia konstruksi yang sudah melampaui batas (tua), diperparah dengan curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir. 

Selain itu, kendaraan berat yang kerap melintas di jalur tersebut juga mempercepat kerusakan struktur jembatan.

Akibat kejadian ini, arus lalu lintas dari dan menuju beberapa desa di Tasifeto Timur lumpuh. Para pengguna jalan yang hendak melintas terpaksa memutar arah karena badan jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Baca juga: Satpol PP Tindak Pedagang yang Langgar Aturan Jualan di Atambua Belu NTT

 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Belu, S. Vinsen Dalung, ST, yang dikonfirmasi Pos Kupang membenarkan insiden tersebut. 

Ia mengatakan, pihaknya telah turun langsung ke lokasi kejadian dan telah melaporkan kondisi tersebut kepada Bupati dan Wakil Bupati Belu.

“Benar, deuker yang roboh itu berada di ruas jalan Fatubenao-Debubot. Umur konstruksinya memang sudah tua dan melampaui batas,” jelas Vinsen.

Ia menambahkan, ruas jalan tersebut sebelumnya telah mendapatkan intervensi melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD) Tahun 2023 dengan nama ruas Nenuk-Dafala. 

Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk membuka jalur alternatif atau membuat jalan darurat agar mobilitas warga tetap berjalan.

“Kami sedang koordinasi dengan kepala desa untuk membuat jalan darurat sementara, supaya aktivitas masyarakat tidak terlalu terganggu,” ujarnya.

Vinsen juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak memaksakan diri melewati lokasi jembatan yang ambruk tersebut demi keselamatan bersama.

“Kami minta warga bersabar. Pemerintah sedang berupaya mencari solusi terbaik agar akses bisa segera pulih,” pungkasnya.

Diketahui, Polsek Tasifeto Timur juga telah mendatangi TKP dan memasang police line. (gus) 

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved