Berita Flores Timur

Genangan Limbah Teratasi, Lansia Penyintas Lewotobi Ucap Terima Kasih

"Beberapa hari lalu ada beberapa orang pekerja termasuk pak tentara ada galih lubang resapan di sini, ada alat berat

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
LUBANG RESAPAN AIR - Lubang resapan air limbah akhirnya mengatasi keresahan warga penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Huntara III, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Flores Timur. Terpantau, aktivitas warga mulai nyaman karena tak ada genangan air di lokasi itu, Senin (27/10/25). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Rosalia Lia Wolor sibuk menganyam irisan daun lontar, Senin (27/10/25) pagi. Lansia penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki itu kini beraktivitas dengan nyaman karena tak ada lagi genangan limbah air.

Sebelumnya, kesehatan Rosalia bersama beberapa lansia terancam lantaran menghirup aroma tak sedap di Blok E Hunian Sementara (Huntara) III, Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT.

"Beberapa hari lalu ada beberapa orang pekerja termasuk pak tentara ada galih lubang resapan di sini, ada alat berat masuk timbun tanah, jadi sekarang sudah tidak ada genangan lagi," ujar Rosalia kepada wartawan.

Pekerja Huntara III terdiri dari prajurit TNI dan beberapa pekerja lokal menggalih lubang untuk resapan air di ujung pipa pembuang. Genangan air limbah ditimbun dengan material, kemudian diperkeras.

 

Baca juga: Misa Perdana, Romo Gergorius Berkati Orangtua dan Umat Paroki Lewolaga di Flores Timur

 

 

"Kami ucapkan terima kasih sudah atasi air limbah di kami punya kopel (tempat tinggal)," ucap Dominikus Futa (68), suami Rosalia.

Penghuni Blok E kini bebas membuka pintu  rumah. Sebelum itu, rumah mereka tertutup rapat akibat aroma busuk limbah.

Diberitakan sebelumnya, aroma limbah air meresahkan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki di blok E, bagian bawah Huntara III, Rabu (22/10/25) pagi.

Tiga orang lansia, salah satunya Rosalia Lia Wolor (67), menutup pintu depan rumah agar aroma busuk tak mengganggu santap pagi.

Selama dua pekan terakhir, Rosalia bersama para penyintas erupsi dari Desa Nawokote di Blok E diganggu oleh genangan air berwarna lumut yang keluar dari ujung pipa pembuang.

Rumah kelompok rentan itu terus disasar air limbah yang datang dari beberapa kopel bagian atas Blok E. Sejumlah rumah tangga pengguna air di lokasi atas itu mencapai puluhan jiwa.

Limbah semakin menggenang seiring dengan banyaknya aktivitas memasak, mandi, hingga mencuci. Selain Rosalia, limbah juga melanda rumah Sesilia Tebu Tobi, lansia yang saban hari beraktivitas dengan mengandalkan tongkat. (cbl)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved