Sidang Kasus Prada Lucky Namo
Sidang Kasus Prada Lucky, Saksi:Saya Dengar Dia Teriak, Ibu Saya Tidak Pernah Pukul Saya Seperti Ini
“Saya dan almarhum dipukul, dicambuk, dan diinterogasi dini hari,”ujar Prada Richard. Siksa mereka sampai dini hari ini.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG – Sidang kasus dugaan penganiayaan yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputra Namo di Pengadilan Militer (Dilmil) III-15 Kupang, Senin (27/10/2025), menghadirkan saksi Prada Richard Junimton Bulan.
Prada Richard juga menjadi korban penganiayaan dalam peristiwa tersebut.
Dalam sidang yang dipimpin Mayor Chk Subiyatno, S.H., M.H. selaku Hakim Ketua, Prada Richard hadir sebagai saksi ketiga untuk memberikan keterangan di hadapan majelis hakim dan Oditur Militer.
“Saya dan almarhum dipukul, dicambuk, dan diinterogasi dini hari,”ujar Prada Richard.
Baca juga: Pegang Foto Prada Lucky Namo, Sepriana Menangis saat Ikuti Sidang di Pengadilan Militer Kupang
Dalam keterangannya di persidangan, Prada Richard mengaku mengenal baik almarhum karena mereka sama-sama bertugas di dapur. Ia menceritakan bahwa pada malam 27 Juli 2025, sekitar pukul 00.18 WITA, ia menerima telepon dari Sertu Andre Manoklory.
“Saya ditelpon sekitar jam 00.18 Wita. Dia tanya, ‘ada masalah apa?’ Setelah itu saya dipanggil ke ruangan staf intel. Saya datang bersama almarhum (Prada Lucky),” ujar Richard.
Setibanya di ruangan staf intel, Richard dan Lucky dijemput oleh anggota dan dibawa ke ruangan sebelah. Di sanalah, menurut kesaksiannya, penganiayaan mulai terjadi.
“Almarhum dipukul oleh Dansi, Sertu Thomas Awi, dua kali pakai tangan dan sandal ke arah pipinya,” ungkap Richard.
Ia menambahkan bahwa keduanya sempat diinterogasi oleh Dansi Intel di ruang staf personel (staf pers).
Saat itu, mereka tidak dipukul, tetapi setelah berpindah ke ruangan staf 1, keduanya kembali menjadi sasaran kekerasan.
“Di staf 1 kami dicambuk oleh provost menggunakan kabel, dicambuk ke punggung berulang kali, lebih dari sepuluh kali. Almarhum hanya meringis saat dicambuk,” ujar Richard dengan nada berat.
“Dia menjerit, bilang ibu saya tidak pernah pukul saya seperti ini,”ujarnya.
Prada Richard kemudian menjelaskan bahwa penganiayaan terus berlangsung hingga dini hari.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/AMBIL-SUMPAH-Para-saksi-termasuk-orang-tua-Prada-Lucky-Namo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.