Berita Kota Kupang
Takuju Market Volume IV: Mesin Kolaborasi UMKM, Kampanye QRIS, dan 200 Juta Omzet
Takuju Market kembali hadir dengan wajah berbeda. Memasuki volume keempat, event bazar kreatif yang digagas komunitas
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG — Takuju Market kembali hadir dengan wajah berbeda. Memasuki volume keempat, event bazar kreatif yang digagas komunitas anak muda BNS Production ini bukan sekadar ruang jual beli.
Takuju Market menjadi ekosistem kolaborasi lintas institusi untuk memperkuat UMKM sekaligus mendorong transformasi ekonomi digital di Kota Kupang.
Bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) NTT, gelaran kali ini memberikan panggung utama bagi pelaku UMKM.
CEO BNS Production, Andi Zulkifli mengatakan tidak hanya itu, seluruh transaksi diarahkan menggunakan QRIS sebagai kampanye literasi pembayaran digital yang semakin masif di masyarakat.
Baca juga: Wakil Wali Kota Serena Francis Hadiri Pembukaan Kejuaraan Road Race Merah Putih IMI NTT 2025
“Semua transaksi kita kampanyekan untuk menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran digital. Ini bagian dari edukasi publik dan juga mendukung percepatan ekonomi digital,” ujar Andi, Senin (3/11).
Berbeda dari edisi sebelumnya, Takuju Market kini menjadi wadah sinergi multi-stakeholder. Bukan hanya BI dan UMKM, event ini juga menggandeng berbagai komunitas, BNN, hingga Fakultas Psikologi Undana.
Ke depan, pengunjung juga akan disuguhkan talkshow bahaya narkoba bersama BNN, edukasi kesehatan mental, hingga program festival kreatif lainnya.
“Kami diberi kebebasan berkolaborasi lintas sektor. Identitas Takuju tetap kuat, tetapi kini kami makin terbuka untuk ragam kolaborasi positif,” ujarnya.
Takuju Market lahir dari keresahan bahwa bazar UMKM selama ini hanya menjadi pelengkap acara besar. Karena itu, event ini menempatkan pelaku ekonomi sebagai pusat panggung.
“Kami ingin membuktikan bahwa UMKM bisa jadi bintang, bukan sekadar pendukung event,” ungkap Andi.
Respon publik terbukti luar biasa. Dalam empat hari pertama penyelenggaraan, omzet UMKM tercatat hampir Rp200 juta, angka yang diproyeksikan terus meningkat hingga penutupan 7 November mendatang.
Gelaran kali ini melibatkan 27 UMKM di periode 29 Oktober–1 November dan 22 UMKM pada 2–7 November. Peserta berasal dari sektor kuliner hingga kriya kreatif.
Selain ruang jualan, pelaku UMKM mendapatkan dukungan konten dan exposure digital sebagai bagian dari skema kolaborasi, terutama bagi peserta yang bukan binaan BI.
“Selain tenant, kita bantu exposure digital. Pembayarannya lebih ke publikasi, bukan uang sewa,” ujarnya.
Bersama BI, Takuju Market menyediakan booth sejarah sistem pembayaran untuk mengedukasi masyarakat soal perkembangan transaksi dari masa ke masa. Area bermain keluarga juga disiapkan, menjadikan event ini ramah untuk semua kalangan.
Meskipun tidak menyebut angka pasti, panitia memastikan penyelenggaraan 10 hari ini membutuhkan anggaran ratusan juta rupiah.
Sumber pendanaan berasal dari kolaborasi dan partisipasi antara penyelenggara dan mitra, dengan skema dukungan sesuai kapasitas UMKM dan sponsor.
Takuju Market tidak hanya menggerakkan transaksi, tetapi juga menghadirkan wajah baru ekonomi kreatif Kupang: kolaboratif, digital, dan berbasis komunitas.
Andi mengatakan event ini lahir dari kerinduan menjadikan UMKM sebagai aktor utama. Volume keempat ini bukti bahwa masyarakat dan pelaku usaha butuh ruang ini.
"Inisiasi even Takuju Market lahir sebagai bentuk dukungan bagi UMKM anak muda, menjadi even perdana yang dipercayai oleh yayasan Felix Maria Go, milik bapak Fransiscus Go, seorang pemerhati yang peduli UMKM anak muda," ujar Andi.
Dengan masih enam hari pelaksanaan tersisa, penyelenggara optimistis omzet akan terus meningkat, dan masyarakat pun diajak meramaikan event ini sambil mendukung ekonomi lokal dan gerakan pembayaran digital. (Iar)
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Suasana-Takuju-Market-Volume-IV.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.