Sidang Kasus Prada Lucky Namo
Saksi Kunci Ungkap Kebohongan Anggota Batalion Nagekeo, Sebut Prada Lucky Jatuh dari Bukit 150 Meter
Pengadilan Militer III-15 Kupang melanjutkan persidangan kasus kematian Prada Lucky Namo, Rabu (5/11/2025).
Ringkasan Berita:
- dr. Kandida Ugha, membantah klaim prajurit bahwa Prada Lucky Namo jatuh dari bukit, karena luka-luka di tubuh korban tidak sesuai dengan akibat jatuh, melainkan mengarah pada kekerasan fisik.
- Empat prajurit Batalion Nagekeo, termasuk Ahmad Ahda, disidangkan di Pengadilan Militer III-15 Kupang terkait kematian Prada Lucky.
- Ayah korban, Pelda Christian Namo, menegaskan dirinya tidak melawan TNI, tetapi menuntut keadilan atas kematian anaknya dan akan mengawal proses hukum sampai tuntas.
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Pengadilan Militer III-15 Kupang melanjutkan persidangan kasus kematian Prada Lucky Namo, Rabu (5/11/2025).
Sidang kali ini memeriksa Berkas Perkara Nomor 42-K/PM.III-15/AD/X/2025, dengan menghadirkan empat terdakwa, yakni Ahmad Ahda dan 3 orang lainnya. Agenda hari itu adalah pemeriksaan lanjutan saksi.
Saksi kunci yang hadir secara online di ruang sidang adalah dr. Kandida Bibiana Ugha, Dokter Umum RSUD Aeramo, Nagekeo.
Dr. Kandida adalah dokter yang pertama kali menangani Prada Lucky saat korban dibawa ke rumah sakit oleh tiga orang prajurit.
Baca juga: Ruang Sidang Dipenuhi Keluarga, Sidang Kasus Kematian Prada Lucky Kembali Digelar di Kupang
Dalam pemeriksaan, hakim menanyakan alasan yang disampaikan oleh para prajurit saat membawa korban.
"Kemarin saksi menyampaikan, ada yang menyampaikan bahwa alasan almarhum di bawah itu karena jatuh,"tanya Hakim.
Dokter Kandinda menjawab bahwa ia mendapatkan laporan dari anggota Batalion Nagekeo yang datang mengantar pasien bahwa Prada Lucky Namo jatuh dari atas bukit setinggi 150 meter.
"Ya, dari salah satu orang yang mengatakan itu ya, penjelasannya adalah karena ini jatuh terguling dari bukit. Saya sempat tanya ketinggiannya, katanya kurang lebih 150 meter," ungkap dr. Kandida.
Hakim kemudian meminta dr. Kandida untuk menggambarkan luka-luka yang ditemukan di sekujur tubuh Prada Lucky, yang ditemukan tidak sesuai dengan klaim 'jatuh dari bukit'.
Dokter Kandida menjelaskan luka-luka di tubuh korban sangat bervariasi dan tersebar luas:
Dada dan perut ditemukan dua luka memar dan dua luka gores di bagian dada. Di daerah perut, ditemukan banyak sekali luka memar yang luas, meluas hingga ke pinggang kiri, serta terdapat luka gores berbentuk lengkungan.
Sedangkan dibagian punggung ditemukan banyak sekali luka lecet, yang permukaannya sudah mulai kehitaman, menunjukkan bahwa luka-luka tersebut berada dalam fase pemulihan (sudah mulai terbentuk jaringan parut). Ini mengindikasikan bahwa luka di punggung merupakan luka lama.
Pada lengan dan paha, tangan dan lengan kiri serta lengan kanan terdapat luka memar, lecet, dan gores. Daerah paha juga ditemukan luka memar dan luka gores.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/SIDANG-Pengadilan-Militer-III-15-Kupang-melanjutkan-Prada-Lucky.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.