Sidang Kasus Prada Lucky Namo
Dokter RSUD Aeramo Nagekeo, Kandida Fabiana Sebut Ada Luka Memar dan Trauma pada Prada Lucky Namo
Saya angkat bajunya, kaos loreng. Saya lihat ada luka memar di daerah dada, perut sampai pinggang, di tangan juga ada di paha kiri.
Ringkasan Berita:
- Kondisi Prada Lucky Namo: Ditemukan lemah saat tiba di IGD, dibawa oleh tiga orang berpakaian tentara; sebelumnya sempat dirujuk dari puskesmas.
- Luka pada tubuh korban: Memar di dada, perut, pinggang, tangan, dan paha kiri akibat trauma benda tumpul dan tajam; tidak ada luka di kepala atau telinga.
- Hasil pemeriksaan medis: HB rendah (7,2), sel darah putih meningkat, rontgen normal; tindakan medis meliputi infus, darah, dan rontgen.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Pengadilan Militer III-15 Kupang kembali menggelar sidang lanjutan perkara kematian Prada Lucky Namo pada Selasa (4/11/2025). Sidang kelima ini menjadi sidang kedua dengan agenda pemeriksaan saksi untuk 17 terdakwa.
Sidang yang digelar di ruang sidang Pengadilan Militer III-15 Kupang dipimpin oleh Majelis Hakim Militer Mayor Chk. Subiyanto, dengan Letkol Chk. Yusdiharto dan Letkol Chk. Alex Panjaitan bertindak sebagai Oditur Militer. Perkara ini terdata dengan nomor 41-K/PM.III-15/AD/X/2025.
Dalam persidangan kali ini, oditur menghadirkan dua saksi yang memberikan keterangan secara daring, yakni dr. Kandida Fabiana selaku saksi kelima dan dr. Gede Rastu Ade Mahartha, dokter spesialis bedah yang menjadi saksi keenam.
Sebagai dokter jaga di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Aeramo, Kecamatan Aesesa Kabupten Nagekeo NTT pada tanggal 2 Agustus 2025, dr. Kandida Fabiana mengisahkan awal dirinya menerima pasien atas nama Prada Lucky Namo sekitar pukul 14.47 WITA.
Baca juga: Sidang Perkara Prada Lucky Namo, 2 Dokter RSUD Aeramo Hadir Secara Virtual
Â
“Saya mulai dinas jam 14.00, pasien datang sekitar pukul 14.47. Yang mengantarkan pasien berpakaian tentara, ada tiga orang yang mengantar,” ungkap dr. Kandida dalam kesaksiannya.
Ia menjelaskan bahwa saat tiba di IGD, pasien dalam kondisi lemah.
“Saat saya tanya kenapa, pasien menjawab lemas dan pusing. Dari pengantar dijelaskan sebelumnya pasien sempat dibawa ke puskesmas dan kemudian dirujuk ke rumah sakit.”
Dalam pemeriksaan fisik, dr. Kandida menemukan sejumlah luka pada tubuh korban.
“Saya angkat bajunya, kaos loreng. Saya lihat ada luka memar di daerah dada, perut sampai pinggang, di tangan juga ada, dan di paha kiri. Di kepala dan telinga tidak ditemukan luka,” jelasnya.
Benda Tumpul
Menurutnya, luka-luka tersebut merupakan akibat trauma benda tumpul dan tajam.
“Trauma tajam itu berupa goresan, sedangkan tumpul berupa memar. Dari warnanya, luka bisa terjadi antara satu jam sampai dua hari sebelum diperiksa. Ada juga beberapa luka yang sudah mengering,” ujar dr. Kandida.
Ia menambahkan, terdapat tiga luka memar dengan ukuran besar. Namun, ia tidak dapat memastikan jenis benda penyebab luka tersebut.
“Saya hanya bisa simpulkan itu akibat benda tumpul, tapi tidak bisa tentukan benda apa,” tambahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/SIDANG-VIRTUAL-Dalam-persidangan-kali-ini-oditur-menghadirkan-saksi-yakni-dr-Kandida-Fabiana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.