Berita NTT
Jelang Nataru, DPRD NTT Kritik Kelangkaan BBM dan Pertanyakan Kinerja Pertamina
Anggota DPRD NTT, Yunus Takandewa, kembali menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang hampir selalu terjadi setiap tahun,
Ringkasan Berita:
- Anggota DPRD NTT Yunus Takandewa menyoroti kelangkaan BBM yang hampir selalu terjadi tiap tahun, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.
- Pemerintah daerah, Forkopimda, aparat, dan Pertamina diminta bersinergi agar masalah energi tidak merugikan masyarakat saat Nataru.
- Dampak paling dirasakan masyarakat di wilayah terpencil, pedalaman, dan pulau kecil.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Anggota DPRD NTT, Yunus Takandewa, kembali menyoroti persoalan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang hampir selalu terjadi setiap tahun, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Ia menyayangkan krisis ini terus berulang dan semakin mengganggu aktivitas masyarakat, khususnya di wilayah terpencil, pedalaman, dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Timur.
"Masalah BBM ini hampir terjadi setiap tahun. Dan kami sangat sayangkan itu terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru," ujar Yunus, Senin, 17 November 2025.
Baca juga: Konsumsi Listrik di Manggarai Barat Mencapai 4,93 Persen, Lebih Tinggi Dari Rata-rata Provinsi NTT
Yunus menegaskan bahwa kelangkaan BBM merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani pemerintah dan Pertamina.
Ia menilai buruknya manajemen distribusi dan lemahnya pengawasan pasokan menjadi penyebab utama masalah yang terus berulang dari tahun ke tahun.
"Kelangkaan ini jelas mengganggu mobilitas masyarakat. Daerah-daerah terluar adalah yang paling merasakan dampaknya," tegasnya.
Selain soal distribusi, Yunus mempertanyakan kesigapan Pertamina dalam memastikan stok mencukupi pada periode-periode rawan seperti menjelang Nataru.
"Krisis ini selalu terjadi berulang. Pertamina seharusnya tidak menunggu masalah muncul baru bertindak. Mereka harus punya perencanaan yang matang," ujarnya.
Yunus juga meminta aparat keamanan menindak tegas pihak-pihak yang diduga melakukan penimbunan BBM dan memperburuk situasi lapangan.
Menurutnya, praktik penimbunan menjadi faktor yang memperparah kelangkaan dan merugikan masyarakat.
Yunus meminta pemerintah daerah bersama Forkopimda untuk meningkatkan koordinasi dengan Pertamina agar persoalan energi dapat diselesaikan sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Semua pihak harus bergerak. Pemerintah, aparat, hingga Pertamina harus bersinergi. Jangan sampai masyarakat dirugikan hanya karena kelangkaan energi," pungkasnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Suasana-Antrian-SPBU-El-tari-kupang-pada-senin-17-November-2025.jpg)