Berita NTT

Kisah Inspiratif Serah Nuban, Menenun di Kamar Kos Demi Bayar Uang Kuliah

“Mama selalu bilang, kerapian dan benang yang tidak luntur adalah kunci agar kain disukai dan laku dijual,” kata Serah.

Editor: Gordy Donovan
(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
MENENUN - Mahasiswi semester tiga Fakultas Keguruan, Program Studi Pendidikan Seni dan Keagamaan IAKN Kupang, Serah Nuban (20),  saat menenun di kamar kosnya yang sempit di Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT, Senin (17/11/2025).  

“Mama selalu bilang, kerapian dan benang yang tidak luntur adalah kunci agar kain disukai dan laku dijual,” kata Serah.

Meski tangan dan matanya lelah, Serah tetap gigih. Kadang ia menenun sambil mengikuti kuliah daring, menggabungkan pendidikan dan tradisi.

Bahkan, karya-karyanya dipamerkan dalam fashion show di kampus, membuktikan bahwa budaya bisa hidup bersamaan dengan modernitas.

Serah punya impian besar menjadi dosen tenun ikat dan menguasai sepenuhnya ilmu yang diwariskan ibunya.

“Target saya, selesai wisuda, sudah bisa menenun sebaik Mama,” katanya.

Ia ingin menjahit masa depan dengan benang yang sama yang menenun warisan budaya dan pengorbanan keluarga.

Di setiap kain yang dihasilkan Serah, ada lebih dari motif dan warna. Ada cerita tentang ketekunan, cinta, dan pengorbanan.

Di tangan mahasiswi muda ini, benang bukan sekadar bahan, tapi jembatan yang menenun masa depan, antara mimpi, pendidikan, dan budaya yang hidup. (Sumber Kompas.com).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved