Gunung Lewotolok Erupsi
Gunung Lewotolok Lembata Dua Kali Erupsi Sabtu Pagi, Kolom Abu 200-500 Meter di Atas Puncak
Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami dua kali erupsi Sabtu (13/9/2025) pagi.
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA- Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami dua kali erupsi Sabtu (13/9/2025) pagi.
Gunung api dengan tingkat aktivitas Siaga di NTT ini tercata mengalami erupsi pada pukul 09.32 Wita. Tinggi kolom abu dalam erupsi ini teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotolok, Anselmus Bobyson Lamanepa, dalam laporannya di MAGMA Indonesia menyebutkan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.
Erupsi pukul 09.32 Witaini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi 46 detik.
Baca juga: Cuaca Pulau Flores, Minggu 14 September 2025: Cuaca Umum Cerah Berawan, Ruteng dan Borong Hujan
Sebelumnya, erupsi terjadi pada pukul 06:04 WITA dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 500 meter di atas puncak.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 15.9 mm dan durasi 26 detik.
Pengamatan Kegempaan Periode 06:00-12:00 WITA
32 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15.9-32.7 mm, dan lama gempa 26-46 detik.
42 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 1.4-9 mm, dan lama gempa 26-33 detik.
1 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2 mm, S-P 26 detik dan lama gempa 236 detik.
Baca juga: Gunung Api Ili Lewotolok NTT Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom 600 Meter
RekomendasI PVMBG:
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas Gunung Lewotolok, mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari sektor selatan dan tenggara, sektor barat serta sektor timur laut Gunung Lewotolok.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik jika mendengar suara gemuruh atau dentuman dari kawah Gunung Lewotolok karena suara tersebut merupakan ciri aktifitas gunung api yang sedang dalam fase erupsi.
Suara dentuman yang keras dapat mengakibatkan getaran yang kuat pada beberapa bagian bangunan terutama jendela kaca dan pintu.
Pemerintah daerah dan masyarakat senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotolok di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau Badan Geologi di Bandung untuk mendapatkan informasi terkait aktivitas Gunung Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
Sumber: PVMBG/MAGMA Indonesia
Berita TribunFlores.Com Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.