Perempuan Tewas Minum Obat Hama

Diduga Minum Obat Pembasmi Hama, Seorang Perempuan di Magepanda Sikka Tewas

Saat kejadian, orang tua korban diketahui sedang tidak berada di rumah. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-POLISI
RUMAH KORBAN - Suasana di rumah korban meninggal usai minum obat hama di Dusun Nauteu, Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, ditemukan tewas, Minggu (14/9/2025) pagi. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Seorang perempuan bernama Agustina Nona Ati (20), warga Dusun Nauteu, Desa Kolisia B, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, ditemukan tewas, Minggu (14/9/2025) pagi. 

AKBP Bambang Supeno melalui Kasubsi Penerangan Masyarakat Seksi Humas Polres Sikka, Ipda Leonardus Tunga, melalui press release yang diterima media ini menerangkan, Agustina Nona Ati diduga mengakhiri hidupnya dengan meminum obat pembasmi hama.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.30 Wita di rumah korban. Berdasarkan keterangan saksi, korban sebelumnya sempat bertengkar dengan kakaknya, Maria Yokima (29), setelah diminta pergi mencari rumput untuk pakan kuda.

Baca juga: Seorang Pemuda Ditemukan Tewas di Kampung Sabu Maumere, Diduga Tersengat Arus Listrik

 

Beberapa menit setelah pertengkaran, pacar korban Bernama Yosep Agustinus (22), menemukan korban dalam kondisi mulut berbusa dan hampir terjatuh. 

Yosep segera membawa korban ke dalam rumah dan memanggil kakaknya yang sedang berada di kebun.

Keluarga bersama warga kemudian membawa korban ke Puskesmas Magepanda. Namun, setibanya di puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia.

Saat kejadian, orang tua korban diketahui sedang tidak berada di rumah. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.

Ipda Leonardus Tunga mengatakan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan lokasi, serta mencatat keterangan saksi. 

Dia juga menegaskan situasi keamanan di sekitar lokasi dilaporkan tetap kondusif.

Bunuh Diri Tak Dibenarkan

Sebagai informasi, seseorang yang depresi kerap merasa bahwa dirinya rendah dan tak pantas untuk hidup di dunia. Ia merasa tidak ada orang yang mengerti deritanya dan memilih untuk menyudahi hidup.

Untuk mencegah itu, pemerintah dan beberapa komunitas peduli kesehatan jiwa di Indonesia bersedia mendengar kisah dan keluh kesah Anda.

Komunitas-komunitas ini peduli dengan orang-orang yang merasa depresi dan butuh bantuan untuk bisa kembali menuju kondisi yang sehat.

Kepada mereka, penderita depresi bisa berkeluh kesah dan menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapi. Berbincang dengan perwakilan komunitas ini dapat menjadi salah satu cara alternatif jika tidak menginginkan bertemu psikiater atau psikolog.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved