Kesaksian Host Tribun Flores: Sosok RD Hans Monteiro Uskup Larantuka Terpilih Saat Diwawancarai

Ringkasan Berita:

• Vatikan menetapkan RD Yohanes Hans Monteiro sebagai Uskup Larantuka
• Host Tribun Flores Kristin Adal mengenang pertemuannya dengan RD Hans beberapa waktu lalu dalam Talkshow Flores Bicara
• RD Hans menurut Kristin adalah pribadi yang sangat sederhana, ramah dan cerdas
• RD Hans bahkan sempat diprediksi menjadi uskup dan itu terjawab hari ini

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Penetapan RD Yohanes Hans Monteiro sebagai Uskup Larantuka yang baru pada Sabtu (22/11/2025) menyisakan kebanggaan dan kisah personal bagi banyak orang, termasuk Host TribunFlores.com, Kristin Adal, yang pernah mewawancarainya beberapa bulan sebelum penunjukan tersebut.

Kristin membagikan kembali pengalaman pribadinya ketika melakukan wawancara dengan RD Hans Monteiro pada April 2025, menjelang perayaan Paskah.

Ia mengaku awalnya hanya melakukan penelusuran sederhana mengenai Prosesi Semana Santa di Google.

“Dari pencarian itu, nama RD Yohanes Hans Monteiro muncul. Lalu seorang mahasiswa Ledalero memberi tahu saya lebih jauh tentang beliau bahkan mengirimkan nomor kontaknya,” kenang Kristin.

Baca juga: RD Yohanes Hans Monteiro Terpilih Jadi Uskup Larantuka, Ini Sejarah Keuskupan Larantuka

Dengan ragu-ragu, ia akhirnya memberanikan diri menghubungi RD Hans Monteiro yang akrab disapa Romo Hans. Ia tidak menyangka bahwa sambutannya begitu hangat.

“Saya sempat berpikir beliau mungkin akan menolak. Tetapi ternyata beliau sangat terbuka dan langsung mengiyakan permintaan wawancara terkait Semana Santa,” ujarnya.

Menurut Kristin, RD Hans bersedia datang langsung ke Kantor TribunFlores untuk diwawancarai. Kerendahan hati itu menjadi kesan pertama yang membekas.

“Beliau sangat humble dan ramah. Beliau hadir dengan penuh ketulusan untuk diwawancarai,” katanya.

Selama wawancara, RD Hans menjelaskan dengan sangat terbuka dan detail mengenai berbagai prosesi Semana Santa di Larantuka. Ia menjawab setiap pertanyaan dengan jelas dan sabar.

Usai sesi wawancara, RD Hans bahkan memberikan sebuah buku karya pribadinya kepada Kristin juga secara cuma-cuma.

“Bagi saya, RD Hans adalah sosok yang sangat cerdas dan sederhana. Ada yang berbeda dari cara beliau berbicara, sangat dalam namun tetap merendah,” ungkapnya.

Kristin juga mengenang sebuah momen yang menurutnya kini terasa seperti pertanda. Sehari setelah mewawancarai RD Hans, ia mewawancarai seorang dosen di Universitas Nusa Nipa. Dalam percakapan tersebut, nama RD Hans kembali muncul.