Berita Nagakeo

Padma Indonesia Desak Polri Lakukan Otopsi Forensik Ungkap Kematian Aktivis Vian Ruma

Padma Indonesia mendesak Kapolri agar segera mengusut tuntas kasus kematian tragis Vian Ruma, guru sekaligus aktivis lingkungan di Nagekeo, NTT.

Penulis: Charles Abar | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/HO-GABRIEL
SOSOK- Gabriel Goa Ketua Dewan Pembina Padam Indonesia. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar

TRIBUNFLORES.COM, MBAY- Lembaga Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian Indonesia (Padma Indonesia) mendesak Kapolri agar segera mengusut tuntas kasus kematian tragis Vian Ruma, guru sekaligus aktivis lingkungan yang tergabung dalam Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI) Nagekeo.

Vian ditemukan meninggal pada Jumat (5/9//2025) lalu. Peristiwa yang diduga sebagai bunuh diri ini menimbulkan banyak pertanyaan publik dan mendorong seruan agar aparat penegak hukum membuka fakta penyebab kematian.

Ketua Dewan Pembina Padma Indonesia, Gabriel Goa, menegaskan pihaknya terpanggil nurani untuk mengawal kasus tersebut.

 

Baca juga: Empat Hari Pasca Kematian Aktivis Lingkungan Vian Ruma, Polres Nagekeo Masih Bungkam

 

 

 

 

Ia menilai hanya melalui autopsi forensik yang dilakukan oleh ahli independen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) atau Universitas Hasanuddin (Unhas), penyebab kematian almarhum dapat diungkap secara ilmiah.

“Kami mendesak Kapolri untuk segera memerintahkan Kapolda NTT dan Kapolres Nagekeo meminta bantuan ahli forensik dari UI atau Unhas. Bukti ilmiah itu sangat penting untuk mengungkap apakah almarhum benar bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan tragis,” ujar Gabriel dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).

Selain itu, Padma Indonesia menyampaikan duka cita mendalam bagi keluarga almarhum dan menyerukan agar aparat bekerja transparan. Mereka juga mengajak media dan masyarakat untuk mengawal ketat jalannya penyelidikan di Polres Nagekeo maupun Polda NTT.

“Jika almarhum dibunuh, kami berharap lewat pertolongan Tuhan dan leluhur, para pelaku maupun ada dugaan  aktor intelektualnya segera sadar dan menyerahkan diri. Solidaritas publik sangat diperlukan agar kasus ini tidak tenggelam,” tambah Gabriel.

 

Baca juga: Demo Menuntut Aktivis Lingkungan di Rote Dibebaskan, Dua Orang Terluka Akibat Dipukul Polisi

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved