Banjir Bandang di Nagekeo

Dampak Banjir Bandang di Nagekeo: Lahan Pertanian Hancur, Jaringan Irigasi Rusak dan Jembatan Putus

BPBD Nagekeo mendata 54 lahan pertanian milik warga di Maupongoo rusak berat akibat diterjang banjir bandang, Senin (8/9/2025) lalu.

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
DAMPAK BENCANA ALAM- Pemandangan lokasi bencana banjir bandang di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, NTT, Kamis (11/9/2025). 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo mendata sebanyak 54 lahan pertanian milik warga di Kecamatan Maupongoo rusak berat akibat diterjang banjir bandang, Senin (8/9/2025) lalu.

Tak hanya lahan pertanian warga, jaringan irigasi seluas 72,5 hektar ikut hancur dalam bencana alam ini.

Dampak bencana banjir bandang ini juga merusak infrastktur publik seperti jalan yang putus total karena longsor dan dua jembatan yang rusak parah.

Dua jembatan yang rusak yakni jembatan Teodhae 1 dan Teodhae 2 di sekitar Puuboa–Sawu. Jalan yang putus total yakni jalur Sawu–Mulakoli.

 

Baca juga: Kisah Warga yang Selamat dari Banjir Bandang Nagekeo: Listrik Padam, Kami Lari dalam Gelap

 

 

 

 

BPBD Nagekeo juga mendata 35 rumah warga hanyut tersapu banjir bandang.

Rumah yang hanyut tersebut milik warga Desa Sawu, wilayah paling parah terdampak banjir bandang tersebut. 

BPBD Kabupaten Nagekeo masih melakukan pendataan di lapangan, seperti kerusakan rumah, jumlah ternak, luas lahan sawah dan kebun yang terkena banjir bandang.  

Memasuki hari keempat pasca bencana banjir bandang, ada tiga warga Kecamatan Mauponggo yang masih dalam upaya pencarian tim SAR dibantu aparat TNI dan warga setempat.

 

Baca juga: Akses Terputus Akibat Banjir, Balai PJN NTT Akan Bangun Dua Jembatan Beli di Mauponggo

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved