Berita NTT
Balita Gizi Kurang dan Gizi Buruk di NTT Capai 12,3 Persen, Prevalensi Wasting Tertinggi Nasional
Prevalensi wasting di NTT capai 12,3 persen, jauh di atas rata-rata nasional dengan 3,6 persen di antaranya balita gizi buruk.
Program ini mencakup kegiatan kelas parenting gizi, demo masak makanan bergizi serta pengembangan kebun gizi di satuan PAUD.
Ketua Panitia dalam kegiatan Orientasi PAUD Peduli Wasting bagi Guru PAUD se Kota Kupang, Th. M. Floresia, mengatakan angka 12,3 persen menunjukkan wasting masih menjadi tantangan besar di NTT.
"Deteksi dini dan intervensi berbasis keluarga menjadi langkah kunci untuk menurunkan prevalensi ini," ujarnya, Rabu (8/10/2025).
Sementara itu, UNICEF menegaskan pentingnya pendekatan lintas sektor untuk menurunkan angka gizi buruk.
“Data ini memberi peringatan bahwa kita perlu memperkuat kolaborasi, mulai dari layanan kesehatan dasar hingga pendidikan anak usia dini,” ujar Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia untuk NTT dan NTB Yudhistira Yewangoe, Rabu (8/10).
Dengan prevalensi wasting yang masih di atas 10 persen, NTT berada dalam kategori serius menurut standar WHO.
Pemerintah bersama mitra pembangunan kini menargetkan penurunan signifikan dalam beberapa tahun ke depan melalui intervensi berbasis data dan partisipasi masyarakat. (Iar)
Laporan reporter POS-KUPANG.COM/Tari Rahmaniar Ismail/Iar
Sumber: POS-KUPANG.COM/KOMPAS.COM
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google New
Lima Wilayah di Ende Alami Peningkatan Stunting, Paling Tinggi di Wolojita |
![]() |
---|
Tulang Ikan Tuna Dikaji Jadi Sumber Pangan Bergizi, Peneliti Unipa: Kami Butuh Dukungan Pemerintah |
![]() |
---|
NTT Prevalensi Stunting Tertinggi di Indonesia, Gubernur NTT: Program Prioritas |
![]() |
---|
Prevalensi Stunting Kabupaten Sikka Turun 12,1 Persen pada 2024, Wasting Masih Tinggi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.