Prakiraan Cuaca

Musim Kemarau Belum Merata dan Pertumbuhan Awan Hujan Meningkat di NTT, Ini Penyebabnya

BMKG melaporkan adanya pengaruh fenomena aktivitas atmosfer yang memengaruhi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL
PRAKIRAAN CUACA- Cuaca siang hari kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu (5/7/2025) cerah berawan. 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya pengaruh fenomena aktivitas atmosfer yang memengaruhi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

BMKG memantau aktifnya gelombang Equatorial Rossby di wilayah NTT. Selain itu, melemahnya Monsun Australia di wilayah barat laut Benua Australia juga memberikan pengaruh terhadap musim kemarau yang belum merata.

Kondisi tersebut memicu penguatan faktor lokal dan regional di wilayah NTT, sehingga meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan di sejumlah wilayah

BMKG Meteorologi Kelas II El Tari Kupang memprakirakan cuaca sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda hujan sedang hingga lebat, Senin (13/10/2025).

 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Flores Hari Ini, Senin 13 Oktober 2025: Semua Wilayah Hujan Ringan Siang Hari

 

 

 

 

Adapun wilayah NTT yang berpotensi hujan sedang hinga lebat disertai petir dan angin kencang,  yakni, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, TTS, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Lembata, Alor, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah.

Sementara wilayah potensi angin kencang potensi angin kencang terjadi di Sabu Raijua.

Secara global, nilai DMI bernilai negatif (−1.24) yang berpotensi meningkatkan pasokan uap air dan mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat. Selain itu, pada skala regional, MJO terpantau aktif secara spasial di wilayah Samudera Hindia, khususnya di wilayah barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau dan Selat Malaka. 

Kondisi ini dapat mendukung peningkatan pembentukan awan hujan di sekitar wilayah tersebut. Sementara itu, Gelombang Ekuatorial terpantau cukup dominan dengan Gelombang Rossby Ekuatorial aktif di Laut Andaman, Perairan Utara Sabang, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa, Laut Flores, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Pulau Rote. 

 

Baca juga: Masa Peralihan Musim, BMKG Imbau Waspada Hujan Lebat dan Karhutla di Awal Oktober

 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved