Berita NTT
Sejak Bulan Mei Sekolah Tatap Muka Berlangsung di NTT
Menerapkan Prokes yang ketat sekolah tatap muka di Provinsi NTT telah berlangsung sejak bulan Mei 2021
Laporan Reporter,TIBUN FLORES.COM, Irfan Hoi
TRIBUN FLORES.COM,KUPANG-Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah di NTT telah berjalan efektif sejak bulan Mei 2021.
Meski menjalankan belajar tatap muka, proses tetap menerapkan pembatasan dan protokol kesehatan(Prokes).
Batasan ini terjadi pada jam ajar dari semua 45 menit per satu mata pelajaran, dikurangi sebagian waktu dan rombongan belajar maksimal 5-8 siswa per kelas, juga materi ajar juga dibatasi.
Sehingga hanya materi tertentu yang boleh dilakukan PTM.
Baca juga: Waspadai Sindikat Perdagangan Organ Tubuh PMI asal NTT
Bagi siswa yang tidak bisa PTM di sekolah dan tidak memiliki perangkat internet, Linus mengaku, para guru akan mendatangi siswa dengan pada titik kumpul tertentu.
"Seperti di SMA 8 Kota Kupang ada berapa titik kumpul sehingga guru mendatangi titik kumpul itu. Karena ketiadaan Andorid. Itu praktek cerdas," kata Linus Lusi, Kamis 9 Septembere 2021.
PTM dengan batasan ini, menurut Linus Lusi juga berlaku bagi siswa di SMK yang mengharuskan adanya pertemuan tatap muka sebab merupakan sekolah kejuruan.
Linus mengajak skema pembelajaran dengan tatap muka ini juga membutuhkan peran dari orang tua dan keluaraga di rumah.
Baca juga: Rugi Rp 128 Miliar dalam Kasus Korupsi Bank NTT Cabang Surabaya
Hal ini untuk mendukung kegiatan belajar siswa agar efektif dimasa pandemi ini.
"Harus membangun rasa optimis bagi pelajar agar tetap happy ditengah pandemi," ucap Linus.
Selain itu, Linus Lusi juga menerangkan proses vaksinasi bagi siswa di NTT sejauh ini telah tercatat sebanyak 4000 lebih siswa mendapat layanan vaksinasi.
Layanan ini melibatkan PKK provinsi, BIN NTT, dan PMI.
Baca juga: Pembenahan Rutan Maumere Diapresiasi Kakanwil Kumham NTT Marciana Jone
Ia mengatakan siswa yang terlayani merupakan akumulasi dari semua siswa di NTT.
Untuk itu, Linus menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya bagi semua pihak yang telah membantu percepatan vaksinasi bagi pelajar.
Ia berkomitmen terus mendorong percepatan vaksinasi bagi semua siswa di NTT terus berjalan sehingga pembelajaran tatap muka di NTT bisa berjalan lancar. Dia menyebut total pelajar di NTT sebanyak 1 juta lebih, terhitung siswa dari SD sampai SMA/SMK.
Dalam mendukung percepatan vaksinasi ini, Linus mengatakan, dinas pendidikan telah meminta dinas kesehatan untuk mengimbau puskesmas di masing-masing daerah agar bisa melayani vaksinasi bagi guru dan juga siswa.
Baca juga: Terlibat Prostitusi Online Via MiChat,Polda NTT Ciduk Dua Perempuan
"Jadi ini harus jemput bola, jangan tunggu mereka datang untuk dilayani. Harus pro aktif, tahap I dan tahap II, itu jauh lebih efektif," kata Linus.
Dinas Pendidikan menargetkan vaksinasi bagi pelajar akan selesai pada bulan Desember mendatang, jika pola jemput bola itu diterapkan. Sehingga target semua masyarakat di NTT terlayani vaksinasi, pelajar juga telah terakomodir.