Berita Manggarai Timur
Rembuk Stunting di Manggarai Timur Target Turunkan Stunting 13,50 Persen
Rembuk stunting Manggarai Timur,Rabu 15 September 2021 menargetkan menurunkan stunting 13,50 persen pada tahun 2022
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUN FLORES.COM,BORONG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Matim, Bapelitbangda Matim dan beberapa dinas terkait menggelar rembuk stunting Kabupaten Manggarai Timur, Rabu 15 September 2021 di Aula Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Hanura Kota Borong.
Salah satu target yang dikejar pada tahun 2022 penurunan prevalensi stunting 13,50 persen. Pada 2023 ditargetkan 11,50 persen dan 2024 ditargetkan 9,50 persen.
Wakil Bupati Matim,Drs. Jaghur Stefanus mengatakan rembuk stunting untuk memastikan integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting bersama lintas sektor.
Perangkat daerah, pemerintah kecamatan, kelurahan, desa maupun non pemerintah.
Baca juga: Masyarakat Compang Wunis di Manggarai Timur Nikmati Terang Listrik
"Rembuk stunting menetapkan rencana kerja bersama lintas sektor sebagai komitmen percepatan penurunan prevalensi stunting di Manggarai Timur 2022,"kata Jaghur Stefanus.
Rancangan rencana kerja bersama tersebut telah disusun.
Pertama memadukan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang pada Musrenbang tingkat desa dan kecamatan 2021 dengan rencana kerja pemerintah 2022.
Kedua, mengevaluasi dan menganalisis situasi atas capaian kinerja penanganan stunting tahun-tahun sebelumnya.
Evaluasi tersebut, lanjut Jaghur Stefanus untuk keefektivan dan keefisienan manajemen pelayanan, program dan kegiatan.
Baca juga: Bupati Manggarai Timur Sabet Penghargaan di Ajang Visionary Leader 2021
"Hasil evaluasi tersebut diketahui tren prevalensi stunting di terus menurun dari tahun ke tahun,"ujarnya.
Dikatakannya pada Agustus 2019 prevalensi stunting 18,70 persen. Bulan Februari 2020 menurun 16,5 persen dan Februari 2021 menurun lagi 14,10 persen.
Pada tahun 2022, kata Jaghur Stefanus ditargetkan penurunan prevalensi stunting 13,50 persen. Pada 2023 ditargetkan 11,50 persen dan 2024 ditargetkan 9,50 persen.
Penetapan target ini selaras target nasional. Tahun 2024 prevalensi stunting tingkat nasional mencapai 14 persen.
"Kita mesti mempunyai kontribusi menurunkan prevalensi stunting nasional. Intervensi terpadu stunting ini mesti terus dilakukan secara bersama-sama,"kata Jaghur Stefanus.
Baca juga: Warga Ranamese Manggarai Timur Hilang Diseret Banjir