Berita NTT
MUI NTT Gelar Musda Pilih Ketua Baru dan Bahas Program Kerja
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT menggelar Musda memilih ketua baru dan membahas program kerja mendukung pembangunan di NTT.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Irfan Hoi
TRIBUN FLORES.COM,KUPANG-Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTT menggelar menggelar Musyawarah Daerah (Musda) IX di Hotel Aston, Kota Kupang, tanggal 1-3 Desember 2021.
Musda ini dihadari seluruh Dewan Pimpinan Cabang MUI kabupaten/kota se-NTT, Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan MUI NTT, Ormas Islam tingkat Provinsi NTT, perguruan tinggi Islam dan pondok pesantren di NTT, dan perwakilan MUI Pusat.
Sejumlah agenda yang tercatat dalam Musda tidak saja memilih ketua dan membentuk struktur organisasi MUI NTT lima tahun kedepan, tetapi membahas berbagai program kerja kedepan mendukung pembangunan di NTT dalam berbagai aspek terutama ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta pendidikan.
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi, berharap pengurus MUI NTT kedepan harus tetap memegang teguh semangat kebhinekaan, persaudaraan, dan kerukunan antar maupun intra umat beragama.
Baca juga: Tiga Kabupaten di NTT Dukung Kerja Koalisi Pangan Baik Hadapi Perubahan Iklim
Menurut Josef Nes Soi, MUI merupakan organisasi Ulama Indonesia yang selalu mengedepankan martabat persaudaraan dan ajaran-ajaran agama. Oleh karena itu ia berharap Musda IX MUI NTT dapat mengasilkan program kerja yang baik dan bersinergi dengan program-program pemerintah daerah Provinsi dan kabupaten-Kota se-NTT, dan juga bisa memilih pemimpin yang berkualitas demi terwujudnya Ideologi Negara sebagai perekat kesatuan bangsa.
“Menjadi kerukunan itu sesuatu yang luar biasa. Jadi ada keseimbangan antara idiologi Negara dan ajaran agama yang sangat-sangat luar biasa. Oleh sebab itu di dalam Musyawarah ini kita harus mengedepankan persaudaraan. Kita harus mengedepankan ajaran-ajaran yang sudah tertuang di dalam Kitab Suci kita. Untuk Mu Agama Mu, Untuk Ku Agama Ku,” kata dia.
Ketua Umum MUI Pusat dalam sambutan tertulisnya yang di bacakan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Pusat, Dr. H. Buya Emirsyah Tambunan mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu teguh dalam rangka mewujudkan Negara yang aman dan damai.
“Karena ini adalah permusyawaratan tertinggi, maka aspirasi, pemikiran, pendapat harus kita rumuskan bersama-sama pada konstitusi lewat permusyawaratan ini. Apapun pikiran, pendapat, saya percaya bisa kita selesaikan dengan sebaik-baiknya, dan di MUI ini tradisi musyawarahnya sangat adem, sejuk, dan bersahaja,” kata Emirsyah Tambunan.
Baca juga: Polda NTT Belum Jadikan RB Tersangka Kematian Ibu dan Anak
Ketua Umum MUI NTT, Haji Abdul Kadir Makarim mengajak majelis Ulama Indonesia Provinsi NTT untuk lebih mengedepankan persaudaraan yakni, senantiasa berada pada posisi tengah dalam ruang keagamaan, sosial, dan dalam tatanan politik.
“Intinya bagi Majelis Ulama Indonesia NTT harus mengedepankan prisip wasatya, dan senantiasa berada pada posisi tengah, tidak boleh berat kiri atau kanan, baik dalam urusan keagamaan, sosial, bahkan dalam tataran politik. Oleh karena itu dalam managemen Majelis Ulama Indonesia harus netral, dalam segala dinamika kepentingan dan konflik, tidak boleh mengambil sikap keras, namun tidak juga mengambil sikap mempermudah sebuah persoalan sebagai upaya menjaga marwah dan eksistensi MUI di Nusa Tenggara Timur,” tegas Haji Abdul Kadir Makarim.