Berita Lembata
Pariwisata Desa dan Masyarakat Adat Digenjot Pemdes Meluwiting Lembata
Pemerintahan Desa Meluwiting dan Desa Melueiting 1 di Kecamatan Omesuri berkomitmen memperkuat tatanan masyarakat adat dan pariwisata di wilayah itu.
Laporan Reporter TRIBUN FLORES.COM, Ricko Wawo
TRIBUN FLORES.COM-LEWOLEBA-Pemerintah Desa Meluwiting dan Desa Meluwiting 1 di Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata berkomitmen memperkuat tatanan budaya masyarakat adat di dua desa ini.
Komitmen ini dibangun setelah pemuda dua desa ini khususnya Suku Buang Leraq menggelar malam pergantian tahun 2021-2022, sekaligus menghimpun para orangtua suku untuk membentuk kelompok suku.
“Saya sangat mengapresiasi generasi muda suku Buang Leraq atas niat baik dan penuh semangat membentuk kelompok suku dan menghimpun secara keseluruhan keluarga suku yang berada di Meluwiting dan Meluwiting 1 ini,” kata Kepala Desa Meluwiting, Robertus Tua, Minggu, 2 Januari 2022.
Pria yang akrab disapa Roy Kedang dilantik pada akhir tahun 2021 mengatakan, dua pemerintah desa ini mendukung acara tahun baru yang dilaksanakan pemuda dua desa ini di momen pergantian tahun, sebagai upaya untuk menghimpun para orangtua.
Baca juga: Kisah Owner Kedai Kopi Omah Bue Lembata: Tekuni Apa yang Sudah Dimulai
Komitmen ini dibangun juga menyusul adanya upaya pemerintah dua desa ini memugar kampung lama untuk dijadikan ikon wisata budaya.
“Karena salah satu misi pemerintah dua desa ini ke depan adalah pembenahan lokasi kampung lama sebagai salah satu ikon pariwisata budaya,” kata Roy.
“Kalau pariwisata budaya maka kita perlu membentuk kelompok-kelompok suku yang ada di Meluwiting dan Meluwiting 1 untuk menyatukan pikiran dan gagasan,sehingga rencana pemerintah ini dapat berjalan dengan baik,” lanjutnya.
Di Desa Meluwiting dan Meluwiting 1 terdapat tiga kelompok suku yang telah dibentuk yakni Suku Woren Leraq, Amun Nutur dan Buang Leraq.
“Setelah suku Amun Nutur dan malam ini diikuti suku Buang Leraq berarti tinggal beberapa kelompok suku lagi yang ada di Meluwiting yang harus dibentuk,” tuturnya.
Baca juga: Sebastianus Muri Gantikan GR di DPRD Lembata Dipecat Berzinah
Roy mengajak semua kelompok suku yang sudah ada dan akan dibentuk agar sama-sama bergandengan tangan bersama pemerintah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui penguatan tatanan budaya.
“Kelompok suku ini dibentuk bukan sekedar memupuk rasa persaudaraan tetapi bagaimana mengubah pola pikir untuk meningkatkan ekonomi keluarga dalam suku. Mindset kita perlu diubah. Kita tidak boleh bertahan dengan situasi sekarang,” ujarnya.
Ia juga berharap agar semua generasi muda dari kelompok-kelompok suku ini tetap menjaga kekompakan, membangkitkan semangat berbudaya dan persaudaraan demi Meluwiting dan Meluwiting 1 yang lebih baik.
Kepala Desa Meluwiting 1, Mohammad Ali, mengatakan, peran generasi muda dengan berbagai inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan untuk mewujudkan perubahan di Desa Meluwiting dan Meluwiting 1.
Baca juga: Pesan Viktor Mado Watun Kades Baru di Lembata,Takutlah pada Aturan
“Ini menjadi ikon pertama dan kami pemerintah desa menaruh harapan besar pada generasi muda. Konsep pembangunan, visi dan misi saya sudah konek dengan Kepala Desa Meluwiting. Bahwa kita akan menjalin hubungan kerja sama,” kata Ali.
Ali juga menekankan pentingnya peran kepala suku di dua desa ini untuk mewujudkan misi ini. Kolaborasi antara pemerintah desa dan semua kelompok suku dapat terwujud apabila setiap kelompok suku di desa ini memiliki kepala suku.
“Setiap suku kalau ada kepala suku maka pemerintah lebih mudah mengkontrol. Dan kami mengajak semua suku yang ada di Meluwiting dan Meluwiting 1, kita duduk bersama untuk membentuk lembaga adat. Berangkat dari suku yang sukses maka pasti ada generasi yang hebat,” pungkasnya.
Pemerintah Desa Meluwiting dan Meluwiting 1, Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata telah berkomitmen untuk memperkuat tatanan budaya masyarakat adat di dua desa ini.