Berita Kota Kupang

News Analisis Dosen FKM Undana Kupang, Mustakim Sahdan soal Sampah di Kota Kupang

Pengelolaan sampah yang baik dan tepat akan membebaskan lingkungan dari hal-hal kotor/jorok dan lingkungan menjadi bersih dan asri.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ HO-MUSTAKIM SAHDAN
Dosen FKM Undana Kupang, Mustakim Sahdan, SKM, M.Kes 

Masalah lain yang lebih berdampak seriaus akibat pengelolaan sampah yang tidak baik adalah berhubungan dengan masalah Kesehatan masyarakat yakni sampah menjadi media penular penyakit.

Pengelolaan sampah yang baik dan tepat akan membebaskan lingkungan dari hal-hal kotor/jorok dan lingkungan menjadi bersih dan asri.

Mustakim menyampaikan  cara yang benar mengelola sampah di suatu wilayah, yakni Paradigma Zero Waste.

Prinsip pengolahan sampah zero waste ini adalah, sampah yang dikumpulkan dari warga langsung dipilah-pilah berdasarkan bahan. Ada pos untuk menampung sampah organik, kertas, plastik, logam, botol.

Tahap ini disebut fase praproses atau persiapan. Kemudian dilanjutkan dengan fase pengolahan. Sampah organik diolah menjadi pupuk (kompos), sedangkan bahan-bahan lainnya menjadi produk daur ulang.

Sampah yang tidak bisa diolah kembali, seperti botol dan kaca, dikumpulkan untuk diolah sesuai keperluan. Sementara sisa limbah yang tidak mungkin lagi dijadikan komoditas dagang diproses di fase terakhir, yakni pembakaran.

Sedangkan  cara pengelolaan sampah yang benar pada tingkat rumah tangga yang direkomendasikan adalah, setiap rumah tangga harus memiliki tempat penampungan sampah baik di dalam maupun di luar rumah, Tempat penampungan sampah/ wadah yang dianjurkan adalah keranjang yang dilapisi plastic.

Apabila wadah penampungan sampah yang ditempatkan di luar harus memiliki penutup agar binatang tidak membuat sampah menjadi berserakan.

Untuk wadah penampungan sampah yang mudah membusuk (organic) harus diangkat dan dibuang pada hari ke-3.

Untuk wadah penampungan sampah yang tidak mudah membusuk (anorganic) boleh diangkat dan dibuang setelah terisi penuh.

Baca juga: Peringati Hari Bhakti Imigrasi ke-72, Imigrasi Maumere Gelar Aksi Kemanusiaan di Sikka

Proses pengelolaan sampah yang yang direkomendasikan untuk dilakukan pada tingkat rumah tangga yakni

Untuk sampah kering boleh dilakukan dengan membakar apabila volume atau jumlah sampahnya sedikit. Kelemahan dari cara ini adalah menyebabkan kebakaran dan mengotori udara akibat CO, NO serta partikel-partikel lain-lainnya.

Jika sampahnya adalah sisa makanan maka direkomendasikan untuk dijadikan makan binatang ternak yakni babi dan anjing, kucing, ayam dan sebagainya. Cara ini boleh saja dilakukan, namun seyogyanya sisa-sisa makanan itu direbus terlebih dahulu sebelum diberikan ke binatang ternak.

Kelemahan dari cara ini adalah karena sisa makanan tidak higienis, maka berpotensi menjadi sarana berkembang-biaknya cacing Taenia Saginata dan cacing Taenia Solium sehingga berakibat terjadinya penyakit Taeniasis serta berkembang biaknya Trichiuris Trichiura sehingga berakibat terjadinya penyakit Trichinosis

Jika sampahnya adalah dedaunan dari halaman rumah maka direkomendasikan untuk membuat kompos atau ditimbun dengan cara menggali lubang disekitar halaman rumah selanjutnya sampah ditimbun kedalam lubang tersebut.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved