Berita Lembata
Yoris Wutun, Anak Petani Lembata Jadi Panelis Muda Plan Internasional di Inggris
Yoris Wutun pemuda asal Lembata menjadi panelis muda Plan Internasional Inggris bersama peserta dari tujuh negara akan tampil di forum internasional.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo
TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Gregorius Yosep Laba atau akrab disapa Yoris Wutun (20) telah terpilih menjadi salah satu anggota Global Youth Panel atau panelis muda Plan Internasional Inggris bersama dengan peserta dari negara Ekuador, Lebanon, Malawi, Mali, Zimbabwe, Amerika Serikat dan Inggris.
Indonesia mengutus dua perwakilan yang akan berbicara dalam forum internasional tentang pendidikan di masa tanggap darurat (Youth For Education in Emergencies) yakni Yoris Wutun dari Lembata dan Indy (18) dari Bali.
Yoris Wutun berasal dari Desa Paubokol, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Ia, anak pasangan John Heribertus Rea, dan Maria Yasinta Siba. Orangtuanya berprofesi sebagai petani ladang di Belobatang, sebuah desa yang tak jauh dari Desa Paubokol.
Namun, sejak kecil alumnus SMP Katolik St Pius Lewoleba itu tinggal bersama saudara dari ayahnya,Wens Muga Wutun, seorang pensiunan guru di Desa Paubokol.
Baca juga: Yoris Wutun, Anak Lembata Jadi Penasihat Internasional Pendidikan Masa Darurat Plan di Inggris
Yoris Wutun dikenal anak yang cerdas dan punya semangat belajar. Sederet prestasi akademik telah dia torehkan sejak di bangku sekolah menengah pertama.
Setelah tamat dari SMAN 1 Nubatukan di Kota Lewoleba, sulung dari empat bersaudara ini mendapat beasiswa melanjutkan kuliahnya di Fakultas Hukum Peminatan Hukum Bisnis Jentera Law School di Jakarta.
Ditemui di Kota Lewoleba, Yoris mengaku sedang mengikuti pelatihan-pelatihan secara daring untuk menjadi panelis muda Plan Internasional Inggris. Dia juga sedang sibuk menyelesaikan kuliah hukumnya.
“Selain belajar Bahasa Inggris di sekolah formal, saya juga belajar secara otodidak,” kata Yoris, Jumat 4 Februari 2022.
Baca juga: Milenial Tentukan Masa Depan Lembata 2024, Pemilih Pemula 42.558 Orang
Seleksi menjadi anggota Global Youth Panel menurutnya cukup ketat. Dia harus diwawancarai langsung oleh Plan Internasional Inggris.
Terpilih menjadi anggota Global Youth Panel di level internasional merupakan kesempatan (oportunity). Setiap anak muda punya kesempatan belajar di mana saja mereka berada.
Pemuda kelahiran 2 Januari 2001 ini mengakui bersyukur punya kesempatan belajar bersama Yayasan Plan Internasional Indonesia yang ada di Lembata.
Dia juga menyinggung isu yang akan dibawa dalam forum internasional yakni tentang pendidikan di masa darurat di Kabupaten Lembata yang dilanda bencana alam dan pandemi Covid-19.
Baca juga: Kornelia Penate Pimpin Tim Penyusun Renkon Ancaman Erupsi Ile Lewotolok Lembata
“Melalui forum ini, kami berupaya mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan termasuk NGO-NGO memberikan perhatian kepada pendidikan anak di masa tanggap darurat,” ujar Yoris.
Program Implementation Area Manajer Yayasan Plan Internasional Indonesia di Lembata, Erlina Dangu menjelaskan bakal calon anggota Global Youth Panel dari Indonesia diseleksi terlebih dahulu. Awalnya, Yoris masuk 10 besar calon anggota Global Youth Panel.