2 Pria Tewas dalam Rumah
Sebelum Ditemukan Meninggal Dunia, Pria di Nagekeo Sempat Gendong Anaknya Sambil Menangis
Kepolisian Resort Nagekeo hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi ihwal kematian para korban.
Laporan Reporter Tribunflores.Com, Patrianus Meo Djawa
TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Dua warga Mbay, Yohanes Rega (46) dan Kalistus Amekae (42) ditemukan meninggal dunia didalam satu rumah, di RT 18 Kolibali, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 22 Maret 2022.
Saat pintu rumah dibuka oleh warga dan polisi, Yohanes ditemukan telah meninggal dunia dengan posisi tergantung, sementara Kalistus Amekae terbujur bersimbah darah dengan tiga luka menganga dibagian kepala. Kedua korban yang masih berstatus kakak beradik ini kemudian dievakuasi ke RSD Aeramo.
Kepolisian Resort Nagekeo hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi ihwal kematian para korban.
Baca juga: BREAKING NEWS: 2 Warga Nagekeo Ditemukan Meninggal Dunia dalam Rumah
Kasat Reskrim Polres Nagekeo, Iptu Rifai, Rabu, 23 Maret 2022, mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk dari Kapolres Nagekeo, AKBP Yuda Pranata S.I.K., SH.
Kejadian penemuan dua jenasah dalam satu rumah ini cukup menggegerkan warga sekitar.
Kepada TRIBUNFLORES.COM, SW (40), istri Yohanes Rega sempat menuturkan kisah seputar perilaku suaminya sebelum ditemukan meninggal dunia.
Dimata SW, Yohanes Rega adalah suami yang baik. Sejak keduanya menikah dan dikaruniai empat orang anak, Yohanes tidak pernah berlaku kasar terhadapnya.
Baca juga: Polisi Sidak Ketersedian Minyak Goreng di Borong, Minta Warga Jangan Panik
Namun, perubahan prilaku Yohanes Rega dimulai pada bulan November tahun 2021 lalu, dimana Yohanes dikabarkan mulai sering mengalami gejala sakit kepala hebat.
Kondisi Yohanes semakin berubah ketika masuk di bulan Februari tahun 2022. Yohanes dikabarkan sering terlihat bingung, takut terhadap sesama serta panik mendengar bunyi - bunyian.
Atas perubahan prilaku Yohanes itu, SW pun mulai berupaya menemui dokter dan memberinya obat-obatan terhadap Yohanes, suaminya.
Puncaknya di tanggal 21 Maret 2022 malam dimana Yohanes mulai menggendong salah satu anaknya dan menangis. Setelah itu, Yohanes meminum obat dan tertidur lelap.
Di tanggal 22 Maret 2022, Yohanes bangun paling subuh sekira pukul 04:30 Wita. Di pagi itu, SW melihat gelagat yang semakin aneh dari Yohanes.
"Dia bangun jam setengah lima, kami dua bangun sama - sama. Setelah bangun itu, saya lihat dia sudah tidak tenang, keluar masuk, pergi WC, tapi dia tidak omong - omong. Mukanya macam ila ala tu," kata SW.
Baca juga: Lima Tahun Dipasung, Kasmir Sembuh Buka Usaha Pemangkasan Rambut di Labuan Bajo
Ketika hari sudah mulai terang, Yohanes Rega pun membangunkan salah satu anaknya untuk memetik kelapa muda di halaman rumahnya. Namun, SW keberatan dengan permintaan itu lantaran anaknya harus segera siap berangkat ke Sekolah.
Setelah semua anak meninggalkan rumah, SW mulai menyiapkan sarapan tehadap Yohanes dengan merebus dua butir telur. Dan saat itulah Yohanes Rega mulai marah - marah dan menuduh istrinya dengan alasan yang mengada - ada.
"Kau bilang saya tekan kau, tekan apa? Saya hanya omong ke dokter. Tapi kalau kau tidak mau ke dokter, kapan mau sembuh? Habis itu dia bilang, pokoknya ini hari kita dua harus mati sama - sama. Saya lihat dia punya muka itu sudah lain," ujar SW dengan raut muka sedih.
SW yang enggan meladeni percakapan dengan Yohanes pun memilih kembali ke tempat tidur. Disaat itu, SW mendengar suara krasak- krusuk dari arah dapur.
Suara itu, kata SW, berasal dari aktivitas Yohanes Rega yang sedang membuat simpul tali sapi. Yohanes beralasan kalau tali itu akan digunakan untuk mengikat Babinya.
Karena gelagat aneh itu, SW pun semakin dibuat takut. Apalagi, keanehan itu terjadi setelah Yohanes sudah lebih dahulu mengajak SW untuk "Mati Sama - Sama".
Baca juga: Dugaan Korupsi Talud Bubuatagamu dan Watobuku Flores Timur Dihentikan Penyidikannya
Yohanes pun mulai menutupi semua pintu rumah dan menyandera istrinya didalam kamar. Dia memperingati istrinya untuk tidak teriak dengan ancaman akan menghabisi nyawa istrinya itu.
Setelah beberapa saat kemudian, SW kembali digiring ke ruang tengah dan mendudukan SW pada sebuah kursi. Disaat itu, Yohanes kembali mengutarakan niatnya untuk mati bersama dengan istrinya.
"Saya omong, ema, kalau kita mati sama-sama kita punya anak bagaimana? Dia lepas saya punya tangan dia bilang, anak - anak terserah," kata SW.
Setelah itu, Yohanes mengambil fambel traktor dan mulai menginterogasi istrinya. Sesaat kemudian, Yohanes langsung melilit leher istrinya dengan fambel traktor itu.
Seusai mencekik leher istrinya dengan lilitan fambel, Yohanes kemudian bergegas menuju dapur untuk mengambil sesuatu.
"Dia pergi ke dapur mau ambil parang atau pemukul mungkin, saya tidak tau,"ujarnya.
Kesempatan itu langsung dimanfaatkan oleh SW untuk melarikan diri melalui pintu depan.
SW mengamankan diri dirumah salah satu tetangga, kerabatnya. Beberapa jam kemudian, baru lah SW mengetahui kalau suaminya dan Kalistus Amekae ditemukan meninggal dunia didalam rumah itu dengan cara mengenaskan.
Baca juga: Kasus Penganiayaan Berat di Nagekeo, SW: Dia Ajak Saya Supaya Kami Mati Sama-sama
Ajak Mati Sama-sama
Sebelumnya, YR (46) ditemukan tewas didalam rumahnya sendiri dalam kondisi tergantung setelah warga dan Polisi mendobrak rumahnya yang terkunci, Selasa, 22 Maret 2022, sekira pukul 10.25 Wita.
Selain YR ada juga jasad lain didalam rumah itu yakni jasad Kalistus Amekae, sepupunya sendiri. Ada Tiga luka diarea kepala Kalistus Amekae, diduga akibat sabetan senjata tajam.
Hingga saat ini, Polisi belum memberikan keterangan resmi seputar kematian dua kakak beradik itu.
SW (40), istri YR, kepada TRIBUNFLORES.COM mengaku tak tahu apa-apa tentang penyebab kematian dua orang didalam rumahnya itu.
Ia mengatakan, sebelum kejadian penemuan jenazah tersebut, dirinya sedang melarikan diri ke rumah salah satu tetangga, kerabatnya. Pasalnya, dia nyaris menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh suaminya.
"Saya punya leher dia ikat dengan fambel, dia mau ajak saya supaya kami mati sama - sama. Habis itu dia bilang saya jangan teriak, dia pergi ke dapur mau ambil parang atau pemukul mungkin, saya tidak tau. Saya langsung buka pintu depan baru saya lari," kata dia.
Ia menyatakan, suaminya YR tidak pernah berlaku kasar terhadap dirinya sejak keduanya menikah. Pasutri ini dikaruniai 4 orang anak, sulung di bangku SMA dan bungsu dibangku SD.
Baca juga: 2 Kakak Beradik di Nagekeo Ditemukan Tewas dalam Rumah, Ini Kata Adik dari Terduga Pelaku
Sejak November 2021, ia mengaku suaminya YR mulai mengalami sakit kepala hebat.
Memasuki bulan Februari 2022, YR mulai berubah prilakunya. YR sering terlihat takut melihat orang dan selalu terlihat panik ketika mendengar suara bunyi-bunyian.
Isak Tangis Keluarga
Sebelumnya, kedatangan jenazah Kalistus Amekae (42) dari RSD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, disambut dengan isak tangis keluarga dan kerabat di Danga Au, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Selasa 22 Maret 2022 sore.
Kalistus Amekae meruapakan seorang advokat PERADI yang meninggal dunia siang tadi, Selasa, 22 Maret 2022, dengan tiga luka menganga dibagian leher dan kepala.

Hingga saat ini, Polisi belum memberikan keterangan resmi terkait dengan penyebab utama kematian Kalistus. Informasi dari tetangga di TKP, Kalistus diduga kuat meninggal dunia akibat sabetan senjata tajam.
Orang yang pertama kali mengetahui kondisi KA adalah NB (35).
Kepada TRIBUNFLORES.COM, NB mengaku dirinya berniat memantau aktifitas KA dan YR didalam rumah itu.
NB kaget setelah melihat KA dengan kondisi bersimbah darah didalam rumah YR (46). Sedangkan, didalam rumah itu ada YR, juga ditemukan tewas tergantung pada seutas tali.
Baca juga: Tanah Bergerak di Nampar Macing Manggarai Barat, 1 Rumah Rusak Berat 200 Jiwa Hidup Terancam
Kejadian itu cukup menggegerkan warga sekitar TKP. Setelah warga dan Polisi mendatangi TKP, kedua tubuh itu kemudian dibawa ke RSD Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Menurut Hendrikus Dhenga, rekan advokadnya, Kalistus merupakan orang yang sangat rendah diri dan sangat menghormati teman dan keluarga.
"Dia (Kalisitus Amekae) selalu minta kami untuk menilai dia. Minta kami untuk menegur bila dia ada salah selama mengadvokasi masalah atau menangani perkara. Dia tidak ego, dia pendengar dan penuntun yang baik," kata Hendrikus.
Jasad Kalistus Amekae saat ini telah dipindahkan kerumah Florentinus Pone, Kakak sulungnya didalam kawasan Hotel Santalum, Kota Mbay.
Sebelumnya, jasadnya sempat disemayam sementara didepan rumah milik mertuanya di RT. 08, Kampung Danga Au.

Kalisitus Amekae meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan.
Informasi sementara, jasadnya akan dikebumikan esok, Rabu 23 Maret 2022, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kota Mbay.
Baca juga: Sidak Minyak Goreng di Labuan Bajo, Jeriken 5 Liter Dijual Rp 80 Ribu
Dua Warga Meninggal
Sebelumnya, warga RT 18 Kolibali, Kelurahan Danga Kecamatan Aesesa, Kota Mbay Kabupaten Nagekeo Provinsi NTT, digegerkan dengan dugaan kasus penganiayaan berat kakak terhadap adiknya.
Kejadian itu terjadi, selasa, 22 Maret 2022, sekira pukul 10:25 Wita dirumah milik terduga pelaku YR (46).
Korbannya adalah KA (42) adik sepupu terduga pelaku yang berprofesi sebagai pengacara.
Menurut warga, YR selama ini dikabarkan sedikit mengalami gangguan kejiwaan.
Sementara KA merupakan orang yang paling mengerti dengan kondisi kejiwaan YR.
KA kerap menenangkan YR bila sakitnya itu sedang kambuh.
Antara pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluaraga yang sangat dekat, status kakak dan adik. Ayah terduga pelaku dan ayah korban merupakan kakak adik kandung.
Kejadian terhadap KA terjadi didalam rumah YR dengan kondisi rumah dalam keadaan terkunci tanpa adanya saksi mata.
NB (35) yang merupakan adik kandung terduga pelaku menaruh curiga dan mencoba mengintip aktivitas didalam rumah YR.
Baca juga: Jelang Wisuda Angkatan XVI, Calon Wisudawan UNIPA Indonesia Ikut Seminar Pembekalan
NB kaget dan shock setelah melihat tubuh KA yang sudah berlumuran darah.
Setelah menginformasikan kepada warga dan Polisi, mereka pun mendobrak pintu dan mendapati KA dalam kondisi sekarat dan YR juga dalam kondisi telah tewas dengan ikatan tali.
Saat ini pihak keluarga sedang mempersiapkan pemakaman kedua kakak beradik itu.
Tewas dalam Rumah
Sebelumnya, dua warga Kampung Kolibali Kota Mbay Kabupaten Nagekeo ditemukan meninggal dunia dalam satu rumah, Selasa 22 Maret 2022, sekira pukul 10.30 Wita.
Kedua almarhum yang ditemukan meninggal dunia tersebut diketahui berinisial KA (42) dan YR (46).
Mereka ditemukan di sebuah rumah yang beralamat di RT 28, Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.
Penemuan dua warga yang meninggal dunia di sebuah rumah tersebut sontak membuat warga setempat geger. Warga kemudian memadati tempat kejadian perkara.
Informasi yang dihimpun TRIBUNFLORES.COM, menyebutkan KA dan JG masih berstatus kakak beradik. Karena orangtua mereka berdua masih berstatus kakak adik kandung.
Baca juga: Renungan Katolik Hari Ini, Hukum Tuhan Membebaskan dan Menyelamatkan Kita
Hingga saat ini belum diketahui pasti faktor penyebab kedua kakak beradik ini meninggal dunia.
Tampak puluhan anggota Polisi dan TNI menjaga lokasi kejadian tersebut. Mereka mengevakuasi dua korban menuju Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo.
Sampai berita ini diturunkan, kedua korban sudah di evakuasi ke RSD Aeramo. Sementara itu, sejumlah warga masih memadati lokasi kejadian.
Pihak Kepolisian Resor Nagekeo juga belum berhasil dikonfirmasi karena masih melakukan evakuasi jenazah kedua korban untuk dibawa ke RSD Aeramo. (Cr1).