Berita Manggarai Timur

Pemkab Manggarai Timur Targetkan Stunting 7 Persen di Tahun 2024  

Pemerintah Manggarai Timur menargetkan angka stunting turun menjadi 7 persen pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2024.

Editor: Egy Moa
BIRO ADMINISTRASI SETDA NTT
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas berbicara dalam talkshow radio, Kamis 24 Maret 2022. 

“Sanitasi juga menjadi salah satu faktor non kesehatan selain air bersih dan kota layak anak. Itu semua merupakan komitmen dari visi dan misi Kabupaten Manggarai Timur 2019-2024. Memang kita sedikit gelisah karena ini merupakan peluang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, generasi unggul dan bonus demografi menuju 2045”, jelas Heremias. 

Menurut dia, stunting itu masalah, oleh karena itu harus dicari akar masalahnya dan harus ada komitmen bersama lintas sektor, dan juga komitmen bersama lintas generasi. Selain itu, harus ada kampanye publik juga terkait dengan dampak negatif dari stunting, misalnya akan mempengaruhi pertumbuhan generasi unggul 10 atau 15 tahun kemudian.

Baca juga: Perjuangan Keluarga Petani di Manggarai Timur Merawat Bayi Tanpa Dubur

Sementara Iwan Pelokila mengatakan, stunting memang telah menjadi isu sentral karena merupakan refleksi dari masa depan bangsa Indonesia, masa depan Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Manggarai Timur. 

“Bisa dibayangkan bila saat ini, banyak anak kita yang menderita stunting, maka akan sulit bisa berkompetisi dengan bangsa lain dalam menghadapi dan menjalani era global. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen dan kerja sama kita semua dalam berkolaborasi, dengan bekerja diluar kebiasaan dan bekerja secara luar biasa untuk bisa mengatasi masalah stunting," ujar Iwan. 

Bupati Agas Andreas, dalam ungkapan akhirnya menyampaikan bahwa kita semua sudah mengetahui bahwa stunting ini adalah sebuah masalah, masalah persepsi. 

“Karena persepsi mengarah kepada perilaku. Dari perilaku mengarah kepada sikap, dan dari sikap mengarah kepada tindakan. Dari tindakan mengarah kepada hasil. Untuk itu, kita mesti merubah persepsi ini, cara pandang kita terhadap keluarga baru karena mereka adalah pencipta generasi baru," urai Agas.

Baca juga: Waktu Tunggu dan Calo Pelayanan Publik Dikeluhkan Masyarakat NTT

 Dia juga menambahkan, semua harus bisa merubah cara pandang kita terhadap pernikahan karena pernikahan bukan hanya sekedar dapat jodoh tetapi harus dipikir secara rasional supaya bisa melahirkan generasi yang cerdas. Perhatian terhadap pertumbuhan anak sejak dari dalam kandungan agar menjadi lebih prioritas. 

“Jika kita bisa merubah cara pandang kita, maka saya yakin stunting akan turun, yang penting kita semua kompak dalam bekerja” tutup Agas.

Berita Manggarai Timur lainnya
 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved