Berita Manggarai Barat
DPRD Manggarai Barat Dorong Pemerintah Daerah Bantu Warga Benteng Tado
Anggota DPRD Manggarai Barat, Yosep Suhardi mendorong pemerintah daerah untuk membantu korban fenomena pergerakan tanah di Benteng Todo.
Viktor menuturkan, fenomena pergerakan tanah pada 2018 lalu mengakibatkan 2 rumah warga di Kampung Wae Montong rusak.
Pada 2019, lanjut Viktor, terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan beberapa titik jalan terbelah, namun tidak mengakibatkan kerusakan rumah warga.
Baca juga: Tanah Bergerak di Nampar Macing Manggarai Barat, 1 Rumah Rusak Berat 200 Jiwa Hidup Terancam
Kejadian tersebut sempat dilaporkan ke pemerintah, namun terkesan tidak mendapatkan respon.
"Karena hal itu (tidak direspon pemerintah), pada tahun 2020 terjadi lagi dan 1 rumah rusak dan 1 rumah roboh, kami tidak laporkan, karena tidak ada penanganan," katanya.
Pergerakan tanah selanjutnya terjadi pada tahun 2021, dan mengakibatkan 1 rumah warga roboh dan 3 rumah warga lainnya rusak.
"Dalam tahun itu kami laporkan ada 4 rumah terdampak, kami laporkan ke pemerintah desa, tapi tidak ada kelanjutan. Lanjutkan ke pemda via pesan WhatsApp, tapi tidak ada respon. Yang kami laporkan tambah di tahun sebelumnya, sehingga 6 rumah terdampak yang kami laporkan," katanya.
Sementara itu, pada Februari 2022, pergerakan tanah kembali terjadi dan mengakibatkan 5 rumah warga rusak.
"Pada 23 Februari 2022 merambah ke 9 rumah, termasuk 4 rumah di tahun sebelumnya. Total 11 rumah karena 2 rumah lainnya yang rusak di Kampung Denge," jelasnya.
Baca juga: Residivis Pencuri 12 Handphone Diciduk Polres Manggarai Barat
Warga terdampak saat ini memilih untuk tinggal di rumah tetangga atau membangun gubuk di kebun sebagai tempat tinggal.
Pihak BPD Desa Persiapan Benteng Tado telah melakukan pendataan dan melaporkan kejadian tersebut BPBD Kabupaten Mabar. Namun demikian, yang dilakukan pemerintah yakni pendataan di lapangan dan melakukan sosialisasi dan imbauan serta konsekuensi atas peristiwa tersebut yakni relokasi warga.