Kasus Penganiayaan di Sikka

Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku Penganiayaan Pria di Sikka, 1 Anak Dibawa Umur

Kapolsek Alok, Ipda Daniel M. Tunu, menyampaikan keempat orang tersebut sementara diamankan untuk proses penyelidikan lanjutan.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / NOFRI FUKA
KETERANGAN PERS - Ipda Daniel M. Tunu sedang memberikan keterangan pers di Polsek Alok, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Selasa 12 April 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Nofri Fuka

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Anggota Polres Sikka mengamankan 5 orang terduga pelaku penganiayaan terhadap korban Antonius Toni.

Antonius diduga dianiaya pada, Sabtu 2 April 2022 malam.

Saat ini 5 orang terduga pelaku penganiayaan tersebut saat ini diamankan di Polsek Alok, di Jalan Eltari, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pria di Sikka Jadi Korban Pemerasan dan Penganiayaan, Ini Kronologinya

 

Kapolsek Alok, Ipda Daniel M. Tunu, menyampaikan keempat orang tersebut sementara diamankan untuk proses penyelidikan lanjutan.

Sebelumnya, ia menjelaskan, para pelaku diamankan oleh tim unit Reskrim Polres Sikka.

"Pada hari Minggu malam, setelah diamankan, mereka itu dibawa ke Polres, di unit reskrim Polres Sikka, setelah itu kemarin, hari senin pagi, setelah koordinasi baru, para terduga kemudian dialihkan ke Polsek Alok," ujarnya kepada TribunFlores.Com, Selasa 12 April 2022.

Ia menyampaikan, sementara ini para terduga masih berada di Polsek Alok.

"Kami amankan mereka di Polsek Alok sambil dilakukan upaya untuk ambil keterangan, melengkapi hal-hal yang diperlukan terkait dengan penyidikan tindak pidana yang sudah dilaporkan," tuturnya.

Menurut penjelasan Daniel, sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh Antonius Toni, menurut versi pelapor atau korban, korban dihubungi oleh salah seorang terduga pelaku yang sudah ditahan.

Baca juga: Dihadapan Gubernur NTT, Petani di Mbay Minta Mesin Penggiling Padi

"Dihubungi melalui handphone, kemudian dia didatangi di lokasi tepatnya di pasar Alok, setelah itu berdasarkan komunikasi mereka, mereka meninggalkan, menuju ke lokasi yang sesuai dengan percakapan mereka" ungkapnya.

Lanjutnya, ketika sampai di Litbang, menurut korban bahwa terjadi penganiayaan.

"Dia dipalang kemudian diambil uang Rp.150.000, dan handphone milik korban," ujarnya.

Untuk sementara, dalam proses penyelidikan, menurut Daniel, salah seorang terduga pelaku berada dibawah umur.

"Dari 5 orang pelaku tersebut, satu orangnya dibawah umur," pungkasnya.

Ia juga menegaskan, penyelidikannya belum selesai.

"Kita belum selesai pemeriksaan atau proses penyelidikannya, sehingga untuk sementara kami belum bisa menyampaikan secara gamblang, identitas maupun peran mereka masing-masing, tentu kita harus ambil keterangan dulu, sehingga sementara ini mereka masih diduga," tandasnya.

Daniel berujar, Keluarga pelaku sudah diberitahu terkait kejadian ini namun sampai sekarang belum ada respon. Sedangkan, korban juga sudah diberitahu namun belum ada respon.

"Jumlah terduga yang diamankan ada 5 orang, sementara masih didalami peran dan keterlibatan masing-masingnya. Keluarga pelaku sejak kemarin sampai saat ini sudah datang ke Polsek dan melihat anak-anaknya,
sedangkan pihak pelapor yang sedang dihubungi oleh Kanit Reskrim namun belum sempat datang kembali ke Polsek untuk melengkapi pemeriksaan,"ujarnya.

Baca juga: IRT Tewas Usai Dianiaya Gunakan Sajam, Ini Penjelasan Polisi

Dianiaya

Sebelumnya, kasus dugaan penganiayaan dan pemerasan menimpa Antonius Toni warga Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Antonius mengalami kejadian itu di Jalan Litbang, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Sabtu 2 April 2022 malam.

Antonius menjelaskan kejadian bermula saat ia dihubungi terduga pelaku pada Sabtu 2 April 2022 sekitar pukul 22.00 Wita.


Terduga pelaku meminta tolong pada Antonius untuk mengambil kunci kamar kosnya di pemilik kos karena terduga pelaku belum membayar uang kosnya.

Terduga pelaku bertanya keberadaan Antonius, kemudian dijawab oleh Antonius kalau ia sedang berada di Pasar Alok.

Terduga pelaku kemudian mendatangi Antonius yang saat itu sedang kedatangan keluarga dari kampung.

Baca juga: Pemilih untuk Pilkada Kabupaten Lembata Mencapai 94.456 

Terduga pelaku kemudian meminta pemantik dan rokok pada Antonius, setelah memberi pemantik dan rokok pelaku kembali memberikan rokok pada Antonius.

Sesaat Antonius mengisap rokok pemberian terduga pelaku, ia merasa seperti orang kebingungan.

Antonius yang sedang dalam kondisi kebingungan lalu menerima ajakan pelaku untuk mengikutinya. Antonius pamit pada keluarga pergi ke kos milik terduga pelaku.

Dalam perjalanan teman-teman Terduga pelaku rupanya sudah menunggu di sekitar jalan Litbang. Setibanya di lokasi para terduga pelaku, Antonius dianiaya dan diancam.

"Mereka datang serang saya, langsung pukul saya tarik ke semak situ suruh saya diam, kalau saya tidak diam mereka bunuh saya kasih mati nanti keluarga datang ambil mayatnya disitu," ujar Antonius saat dijumpai TRIBUNFLORES.COM Senin 4 April 2022.

Kata dia, terduga para pelaku lalu meminta uang sejumlah Rp 1,5 juta pada Antonius sambil mengancamnya.

Antonius mengaku bahwa ia tidak memiliki uang dengan jumlah tersebut dan menawarkan uang sejumlah Rp 1 juta. Dan para pelaku lalu membiarkan Antonius untuk kembali dan mengambil uang.

Antonius lalu dibiarkan kembali ke tempat usahanya dan ia meminta uang pada keluarga tanpa memberitahukan kondisi yang sedang dialaminya karena sudah diancam oleh para pelaku.

Setelah mengambil uang untuk diberikan pada para pelaku, ia kembali ke tempat para pelaku tadi menunggunya. Namun belum sampai di tempat tersebut, Antonius berusaha kabur dan lari dari para pelaku.

Baca juga: Unwira Kupang Tak Larang Mahasiswa Demonstrasi


Para pelaku lalu mengejar Antonius menggunakan 3 unit kendaraan bermotor. Antonius yang panik terus berlari menghindari kejaran para pelaku.

Antonius terus berlari hingga tiba di depan SMAN 2 Maumere, di sana ia melihat anak-anak yang sedang berkumpul di lapangan futsal SMAN 2 Maumere. Ia pun lari menuju arah mereka dan meminta pertolongan pada anak-anak tersebut.

Antonius kemudian meminjam handphone salah satu anak-anak untuk menghubungi keluarganya, namun karena tidak menghafal nomor handphone milik keluarganya ia pun akhirnya meminta untuk diantar kerumahnya di Ilegetang.

Setelah diantar dan tiba dirumah, Antonius dan keluarga lalu melaporkan kejadian tersebut pada pihak Kepolisian Polsek Alok.

Menurut Antonius para pelaku sempat mengambil uang darinya sejumlah Rp 150 ribu dan handphone miliknya.

"Waktu itu mereka ambil uang Rp 150 ribu, mereka raba-raba dapat hanya Rp 150 ribu," ujar Antonius.

Kini, pipi Antonius dalam kondisi masih memar akibat penganiayaan yang dilakukan oleh para terduga pelaku. 

Berita Maumere lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved