Berita Manggarai
Lima Tahun KBM SMPN 11 Ruteng Dilakukan Dalam Satu Ruangan
Sudah lima tahun melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 11 Ruteng di Desa Bea Kako, Kecamatan Ruteng berlangsung dalam satu ruangan.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
Baca juga: Cerita Suami Istri di Manggarai Jual Siri Pinang hingga Kuliahkan 2 Orang Anak
TRIBUNFLORES.COM, RUTENG-Sudah lima tahun SMPN 11 Ruteng di Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai baru memiliki satu ruangan pada satu gedung kecil.
Kepala SMP Negeri 11 Ruteng, Yasintus Ratu, menerima kunjungan Wakil Bupati Manggarai, Heribertus Ngabut di sekolah itu, Jumat 22 April 2022, menyampaikan terima kasih kepada Wabup Manggarai dan Kadis Pendidikan Manggarai, Fransiskus Gero yang sudah mengunjungi sekolah itu.
Yasintus mengatakan, sudah 5 tahun sekolah itu berdiri, namun hingga saat ini baru memiliki satu ruangan kecil. Sedangkan jumlah siswa cukup banyak yakni 434 orang dengan rincian 210 orang laki dan 224 orang perompuan.
Dijelaskan Yasintus, dari jumlah itu sebanyak 136 orang siswa diantara merupakan siswa kelas IX yang mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) Tahun ajaran 2022. Sedangkan jumlah guru sebanyak 37 orang dengan rincian guru ASN 9 orang dan guru komite 28 orang.
Baca juga: Tanam 245 Ribu Bambu, Mama-mama di Manggarai Raup Untung Rp 612 Juta Lewat Bank NTT
Dari 28 orang guru komite itu, yang menerima Tamsil 20 orang. Sedangkan yang belum menerima dan tidak dalam daftar penerima Tamsil sebanyak 8 orang.
Karena belum memiliki gedung sekolah, kata Yasintus, pihaknya sejauh ini nebeng dengan menggunakan gedung SD Bea Kakor untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Jadi pagi hari digunakan oleh pemilik gedung yakni KBM untuk SD dan sore hari KBM kami SMP. Sedangkan ruangan untuk guru, kepala sekolah, perpustakaan dan gudang kami gunakan 1 ruangan SD, ini sangat tidak layak tapi kami harus tetap semangat mendidik anak-anak bangsa,"ungkapnya.
Karena itu, Yasintus mengharapkan kepada Bupati, Wakil Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan untuk memperhatikan pembangunan gedung sekolah tersebut.
Baca juga: Ketika Gubernur NTT Tepati Janji untuk Warga Cibal di Manggarai
Heribertus Ngabut mengatakan, sekolah tersebut usianya sudah 5 tahun dan nebeng di gedung SD Bea Kakor karena belum memiliki ruangan kelas yang cukup. Kondisi tersebut tentu sangat menggangu impian untuk dapat melahirkan pendidik yang cerdas.
Meski demikian,Heribertus, memberikan motivasi kepada para guru dan siswa untuk tetap menjalankan KBM dengan semangat agar dapat melahirkan generasi yang cerdas. Pemerintah tentu memperhatikan terkait kekurangan yang masih dimiliki oleh sekolah itu.
Dikatakannya rencana pemerintah daerah pada tahun anggaran 2022 dan tahun anggaran 2023 akan membangun 13 ruang kelas untuk sekolah itu. Pada tahun anggaran 2022 pihaknya merencanakan membangun 7 ruang kelas dan pada tahun 2023 direncanakan 6 ruang kelas.
"Mari kita berdoa supaya tidak rubah lagi rencana ini, rencana kita di tahun 2022 dan tahun 2023 untuk 13 ruang kelas untuk SMP Negeri 11 Ruteng. Mari kita berdoa supaya tidak ada perubahan yang luar biasa,"ungkapnya.
Baca juga: Bank NTT Beri Pinjaman Daerah ke Pemda Manggarai Rp 250 Miliar
Kepala Dinas Pendidikan Manggarai, Fransiskus Gero, menambahkan, pada Tahun anggaran 2022 direncanakan akan dibangun sebanyak 7 ruangan kelas baru dan ditahun anggaran 2023 sebanyak 6 ruang kelas baru untuk SMPN 11 Ruteng.
Dikatakan Fransiskus, setiap ruang kelas akan dibangun dengan menelan biaya Rp 250 juta. Dana pembangunan ruang kelas itu bersumber dari dana pinjaman daerah.