KKB Papua
Panglima OPM Fernando Worabai Koar-koar di Medsos,: Tak Ada Damai
Akan tetapi, katanya, Indonesia yang disebut sebagai penjajah itu, tak mau melepaskan Papua dari cengkeramannya.
Kata Fernando, selama ini warga yang bermukim di Kampung Sasawa sudah lama merasakan ketakutan.
"Mereka semuanya takut. Anak-anak hingga orang dewasa, dan langkah Komnas HAM, saya berikan apresiasi," ujarnya.
"Saya tidak bisa berikan apa-apa, biarlah Tuhan yang membalas kebaikan semuanya," katanya.
Fernando membeberkan, selama ini tidak ada aksi kekerasan yang dilakukan pihaknya, apalagi memakan korban jiwa seperti KKB Papua di wilayah lainnya.
Ia mengaku ingin damai.
"Saya ingin damai. Itu untuk kepentingan semuanya, apalagi untuk pembangunan. Saya eksis di diplomasi kalau ada yang ganggu saya siap ladeni," tegasnya.
Baca juga: Kedua Kali, KPU Lembata Raih Peringkat Terbaik IKPA KPPN Larantuka
Menanggapi pernyataan Fernando Warobai, Kepala Komnas HAM perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey menyampaikan terima kasih.
"Ini luar biasa, kami merasa terhormat bisa bertemu dan disampaikan ucapan terima kasih," kata Frits.
Frits menuturkan, aksi yang dilakukan pihaknya tak lain merupakan kepedulian hak asasi apalagi warga di Kampung Sasawa hingga saat ini masih di hantui rasa takut mendalam.
"Ini tanggung jawab kami. Langkah ini dilakukan agar masyarakat tak lagi merasa trauma mendalam dan berkelanjutan apalagi anak-anak," tegasnya.
Sosok Fernando Worabai
Fernando Worabai adalah panglima OPM yang jadi pimpinan KKB Papua di Kepulauan Yapen.
Melansir dari tribratanews.polri.go.id, Fernando Worabai mengangkat dirinya menjabat sebagai Panglima Komando Militer wilayah II Saireri yang berpangkat Brigjen.
Berdasarkan informasi yang diterima menyebutkan kelompok ini berafiliasi dengan kelompok TPNPB di wilayah lain.
Fernando Cs juga beberapa kali termonitor melakukan latihan Militer dengan versi mereka.