Berita Manggarai Timur
SMAK St. Peregrinus Laziosi Watumingan di Manggarai Timur Adakan Festival Keagamaan Katolik
“Menghargai budaya berarti senantiasa menjaga harkat dan martabat pribadi, lingkungan, dan kelompok,”ujar dia.
TRIBUNFLORES.COM, BORONG - Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Peregrinus Laziosi Watumingan mengadakan festival keagamaan Katolik.
Festival ini digelar sejak Kamis hingga Jumat 13 Mei 2022 bertempat di SMAK Watuminga, Desa Mokel Morid, Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur.
Kegiatan itu dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur, Anselmus Panggabean, S.Ag.
Baca juga: Rumah Milik Warga Desa Rana Mbata di Manggarai Timur Terbakar
Anselmus Panggabean, S.Ag, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan penerimaan dirinya dan rombongan yang diterima secara budaya khas Manggarai.
Ia sangat menghargai budaya karena bagi Ansel orang yang menghargai budaya sama artinya menghargai dirinya sendiri.
“Menghargai budaya berarti senantiasa menjaga harkat dan martabat pribadi, lingkungan, dan kelompok,”ujar dia.

Ia menegaskan pewarisan budaya tidak terjadi di dalam ruang belajar (teori), tetapi terjadi di ruang praktek.
Karena itu, kegiatan-kegiatan budaya harus terus dilaksanakan sehingga generasi muda bisa melihat, mendengar dan pada akhirnya mempraktekkannya.
Baca juga: Ketua DPRD Matim Bantu Seng dan Semen Rehap Gedung SDK Warat
Ia mengaku SMAK mjenjadi perhatian khusus dari kementerian agama karena izin operasionalnya diberikan oleh Dirjen Bimas Katolik.
Sementara itu Ketua Cabang Yayasan Sukmatim Keuskupan Ruteng, Rm. Wilhelmus Riyadi Findoro, Pr menyampaikan apresiasinya terkait pelaksanaan festival keagamaan SMAK itu.
Pastor yang akrab disapa Romo Wily ini mengaku kegiatan festival sebagai bentuk dari kegiatan peningkatan mutu Pendidikan.
“Kegiatan seperti ini bagi kami di Yayasan merupakan kegiatan yang sungguh-sungguh membanggakan,”ujar Rm. Willy.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah melalui Ditjen Bimas Katolik yang senantiasa memperhatikan perkembangan SMAK.
“Pada kesempatan yang berahmat ini, kami mau menyampaikan terima kasih banyak kepada Kementerian Agama teristimewa Ditjen Bimas Katolik dari tingkat daerah sampai pusat yang secara khusus memperhatikan nilai-nilai dan kurikulum yang berlaku di lembaga Pendidikan ini yang kiranya dapat menghantar peserta didik untuk menjadi orang-orang yang beriman dan berakhlak mulia,” ungkap dia.
Rm. Willy mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah feed back terhadap semua proses yang telah dilalui selama ini.
Baca juga: Melayat Wabup Matim, Bupati Agas Oe Bapa Tatan, Kenapa Kasih Tinggal Saya Sendirian
“Kegiatan ini merupakan cerminan untuk melihat dan menakar seperti apa proses yang sudah kita lalui selama ini. Apakah proses sudah berjalan dengan baik? Karena bagaimana pun hasil tidak pernah mengkhianati proses,” ujarnya.
Ia mengatakan yayasan tentu saja akan terus mendukung setiap kegiatan SMAK yang mengarah kepada peningkatan mutu pendidikan.
”Kami sebagai pengurus yayasan akan terus mendukung setiap kegiatan perbaikan dan peningkatan mutu SMAK,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMAK Santo Peregrinus Laziosi Watumingan, Isfridus Syukur, S.Fil mengatakan kegiatan festival keagamaan Katolik tingkat SMAK Santo Peregrinus Laziosi Watumingan dalam bentuk perlombaan paduan suara, cerdas cermat keagamaan Katolik, membaca Kitab Suci, bertutur Kitab Suci dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Manggarai serta menyanyikan mazmur.
Pria yang akrab disapa Is ini mengaku ini merupakan jawaban lembaga terhadap program penguatan pendidikan karakter yang dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Presiden Nomor Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal dan Peraturan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 097/D/HK/2019 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal.

Ia menyampaikan tema festival ini adalah melalui festival keagamaan Katolik kita tingkatkan kualitas pendidikan SMAK.
Kata dia, tema ini sengaja disodorkan kepada panitia festival dengan alasan:
Pertama, festival ini merupakan kesempatan bagi para peserta didik untuk mengasah kemampuan akademik dan keterampilannya dalam bidang keagamaan Katolik.
Baca juga: Surga Tersembunyi Teluk Nanga Lok Manggarai Timur Masuk Nominasi API
Kedua, festival ini merupakan momen istimewa untuk menakar sejauh mana kerja dan kinerja stake holder pendidikan SMAK terutama para pendidik dalam menanamkan ilmu dan keterampilan keagamaan Katolik kepada generasi muda Katolik.
Ketiga, festival keagamaan Katolik ini harus pada akhirnya menjadi momen untuk melakukan refleksi, melihat kembali perjalanan pengelolaan dan penyelenggaraan Pendidikan SMAK.
Ia menegaskan apa pun yang dihasilkan dari kegiatan berahmat ini harus dijadikan bekal yang berharga dalam merumuskan kebijakan dan strategi penyelenggaraan Pendidikan yang lebih baik demi terwujudnya Pendidikan SMAK yang berkualitas dan berdaya saing.
Keempat, festival ini harus menjadi kesempatan untuk terus kita hadir sebagai saudara dan sahabat bagi semua orang serta menjadi berkat bagi sesama.
Ia mengharapkan agar festival ini dimanfaatkan sungguh oleh peserta lomba sebagai kesempatan untuk mengerahkan seluruh kemampuan yang ada demi pengembangan diri sendiri dan juga untuk sesama.

Kegiatan pembukaan festival dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manggarai Timur, Anselmus Panggabean, S.Ag, Kepala Seksi Pendidikan Katolik, Pelipus Asol, SH, Pengawas Pendidikan Katolik Benediktus Jak, S.Fil dan juga Ketua Cabang Yayasan Sukmatim Keuskupan Ruteng, Rm. Wilhelmus Riyadi Findoro, Pr, para tokoh Pendiri SMAK, para kepala Sekolah dari lembaga Pendidikan terdekat, para dewan juri dan tamu undangan lainnya. (kgg).