Momen Tumbuk Sorgum di Kampung Jing Manggarai Timur, Hasilkan Aneka Kue Berbahan Tepung Sorgum
da dua yaitu Desa Golo Ndari dan Melo di Kecamatan Lamba Leda Selatan, sebagai Desa model pengembangan sorgum untuk pangan dan perbenihan.
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Manggarai Timur, Herman Kodi, pada kesempatan itu kepada peserta berjanji akan mendorong semua pihak di Manggarai Timur untuk menjadikan sorgum sebagai pangan yang akan dihidangkan di setiap kegiatan mulai dari tingkat kabuapten sampai ke desa.
Dia juga menekankan agar sorgum menjadi hidangan yang akan disajikan kepada setiap tamu yang berkunjung atau melakukan kunjungan dinas ke desa, kurangi penyajian kue-kue lain tetapi hidangkan tamu-tamu itu dengan kue dari sorgum.
“Untuk itu, dinasnya siap untuk memberikan pelatihan pengolahan sorgum kepada dua desa dan juga berupaya mencari link di kabupaten agar bisa menerima hasil sorgum dari kedua desa ini sebab Sorgum memiliki keunikan dan kelebihan daripada jenis pangan lokal lainnya,” janji Herman.
Baca juga: MTQ Tingkat Kabupaten Nagekeo Siap Digelar, Parade Laut dari Anakoli hingga Pulau Kinde
Sedangkan Yohanes Sentis, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur dalam kata sambutannya mengapreasiasi kolaborasi multi pihak sebagai kekuatan dalam pengembangan sorgum sekarang ini dan ke depannya di Manggarai Timur.
Dinas Pertanian tahun ini mendorong desa Golo Ndari sebagai penyedia benih bersertifikat di Manggarai Timur dengan menerapkan pendekatan kolaboratif dalam pendampingan tehnis di lapangan, mengikutsertakan Kelompok Tani, Lembaga Swadaya Masyarakat, Gereja, Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pertanian.
Surat Keputusan yang menetapkan Desa Golo Ndari, dan Desa Melo sebagai desa model pengembangan sorgum untuk pangan dan perbenihan ini, tegas Jon Sentis, telah menjadi payung hukum dalam seluruh kegiatan yang berkaitan dengan sorgum. Ke depannya semua kegiatan yang berkaitan dengan sorgum akan diprioritaskan pada kedua Desa Model yang telah ditetapkan melalui SK ini.
“Surat Keputusan yang diserahaan hari ini juga harus menjadi tanda komitmen bersama sekaligus bentuk keseriusan dari semua pihak dalam mengembangkan sorgum di Manggarai Timur,”pinta Jon.
Ambros Roni, salah satu orang muda yang memilih bisnis sorgum ketika diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman selama mengikuti kunjungan belajar tentang pengembangan sorgum di Likotuden, Flores Timur, kepada peserta mengungkapkan bahwa tanaman sorgum jika serius dan sungguh-sungguh dikembangkan dapat meningkatkan ekonomi, menjamin ketahanan pangan dan tentunya juga meningkatkan gizi dalam setiap keluarga.
Baca juga: 100 Tahun Misi SVD di Lembata, Membangkitkan Kesadaran Umat Mengubah Kebijakan Publik
“Belajar dari pengalaman petani sorgum di Likotuden, saya berkomitmen untuk menjadi pioner pengembangan sorgum di kedua desa, dengan Motonya sorgum sebagai pangan bergizi dan juga berduit. Wujud nyata keseriusan saya adalah tahun ini akan memanfaatkan lahan sawah tadah hujan di pinggir jalan untuk ditanami sorgum sebagai tempat belajar atau menjadi kebun motivasi bagi petani lain,” kata Ambros.
Kepala Desa Golo Ndari, Siprianus Ganar, dalam kata sambutannya mengatakan dengan diterimanya SK Desa Model pengembangan sorgum ini, maka Pemerintah Desa Golo Ndari akan serius mendorong Kelompok Tani dan masyarakat desa Golo Ndari pada umumnya untuk dalam membudidayakan sorgum.
Dalam APBDes tahun 2022 telah dialokasikannya sebesar 20 persen dana desa untuk pengembangan sorgum sebagai bahan pangan untuk mengganti beras merah dalam penanganan stunting di desanya, sehingga telah mengagendakan kegiatan peningkatan kapasitas kelompok perempuan terkait pengolahan pangan sorgum melalui pelatihan pengolahan sorgum.
BERITA LAINNYA :
Baca juga: Ketua STFK Ledalero;Gereja Katolik Harus Menolak Hukuman Mati
Anyam Keranjang Rotan
Sementara itu, suasana di halaman sekolah SMA Negeri Tujuh Borong pada hari Senin (13/1/2022) begitu ramai.
Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri atas 4-6 orang.