Berita Sikka

Tak Ada Perayaan Besar saat Dies Natalis ke-2 Politeknik Cristo Re, Ini yang Mereka Lakukan

Pohon Bodhi mengingatkan kita pada Siddharta Gautama mendapat pencerahan setelah bermeditasi sekian lama di bawah naungannya.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
TANAM POHON - Ulang Tahun Politeknik Cristo Re Maumere tanam anakan pohon, Juni 2022. 

Gerulfus Kherubim Pareira, SVD: Ut omnes unum sint, agar semua mereka bersatu; kali ini ditanam pohon Bodhi.

Baca juga: KMK St.Thomas Aquinas FKM Undana Kupang Lantik BP Periode 2022/2023

Pohon Bodhi mengingatkan kita pada Siddharta Gautama mendapat pencerahan setelah bermeditasi sekian lama di bawah naungannya.

Begitu pula segenap civitas academika Politeknik Cristo Re hendaknya mencintai keheningan agar, sebagaimana motto Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu: Duc ini altum, bertolak ke tempat yang dalam.

Dalam keheningan orang dapat bertolah lebih dalam, menyibak makna hidup lebih kaya. Hanya dalam keheningan dapat dihasilkan karya-karya besar.

Dalam kotbah perayaan syukur Dies Natalis yang menjadi puncak seluruh acara, Romo Direktur tegaskan makna penanaman pohon Bodhi: “Pohon Bodhi ditanam di ulangtahun kampus kita kali ini untuk menegaskan bahwa karya-karya besar hanya diperoleh dalam keheningan.

Pelukis-pelukis besar, yang karya-karyanya mashyur, menghasilkan karya itu dalam keheningan yang lama dan mendalam. Penemuan-penemuan besar dalam sejarah diperoleh berkat ketekunan para ilmuwan dalam laboratorium-laboratorium yang sepi dan hening.

Dan saya kira kita semua sepakat bahwa hanya dalam keheningan dapat dihasilkan karya-karya yang memuaskan. Seorang penulis hanya dapat menghasilkan satu artikel yang menarik kalau ia berani hening seberapa lama di depan laptop atau komputernya.

Demikian pula seorang mahasiswa hanya dapat menghasilkan satu karya akademis (skripsi atau tesis) yang bermutu kalau berani sepi di perpustakaan.

Demikian pula prodi-prodi kita dapat menghasilkan alat-alat teknologi tepat guna yang bermanfaat dan punya nilai jual kalau berani tekun dan hening dalam desain rekayasa gambar teknik dan uji coba bengkel.

Baca juga: KRI Dewaruci Bawa Laskar Rempah Singgahi  Kupang

Akan tetapi Romo Richard mengingatkan pula bahwa keheningan menjadi lebih urgen di era digital ini. Suasana tenang tidak sama dengan keheningan batin.

Bisa saja orang diam, tenang tapi sedang terhubung ke mana-mana, tenggelam dalam keramaian media. Tentu amat disayangkan jika semua yang disajikan media atau yang diakses hanya yang remeh temeh dan tidak untuk mendukung pengembangan diri dan ilmunya.

Misa syukur ulang tahun kedua Politeknik Cristo Re bermakna khusus karena bertepatan dengan Hari Raya Hati Yesus Mahakudus dalam liturgi Gereja Katolik.

Hati mengingatkan segenap civitas akademica Politeknik Cristo Re pada Motto insitusi: Cor, Mens, et Manus atau Hati, Pikiran, dan Tangan. Cor atau hati ditempatkan pada posisi pertama karena hati adalah simbol dari karakter.

Hati adalah ruang keutamaan-keutamaan. Dengan menempatkan cor atau hati sebagai pertama, Politeknik Cristo Re menekankan karakter dalam seluruh aktivitas akademisnya.

Tidak kebetulan bahwa ini sejalan pula dengan motto angkatan kedua: Character First. Bapak Proklamator negara kita, Bung Hatta pernah berkata: “Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar; kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman; namun tidak jujur sulit diperbaiki.” Padahal, demikian Frans Magnis Suseno: “Kejujuran adalah dasar keutamaan moral.” Oleh karena “Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran,” tegas Bung.

Berita Sikka lainnya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved