Pater Jhon Prior Tutup Usia
Pater Jhon Prior Meninggal Dunia, Berikut Profil dan Riwayat Hidup Pater Jhon Prior, SVD
Pater Jhon Prior SVD Meninngal dunia, Sabtu 2 Juli 2022. Baca profil dan riwayat hidup pater Jhon Prior SVD. Pater Jhon asal dari Inggris.
Selain menjadi Anggota Dewan Penyunting Asians Horizons (Bangalore, India) sejak 2014 hingga kini dan Anggota Dewan Penyunting Asians Chsristians Studies (Chennai, India) sejak 2016 hingga kini, Pastor dan Biarawan Societas Verbi Divini-Serikat Sabda Allah (SVD) ini juga menjadi Dosen di ST Atma Reksa, Ende (1990-1997), Dosen tamu di Yarra Theological Union Melbourne, Australia (1990-2009), Dosen tamu di STKIP St. Paulus Ruteng (1993), Dosen tamu di STFT Fajar Timur, Abepura (1996), Tamu Akademik di Melbourne Univercity, Australia (1997-2009), Dosen tamu di Catholic Theological Union, Chicago (1998), Asosiat Peneli Monash University, Australia (2007-2009), Peneliti Kehormatan Melbourne University of Divinity, Australia (2011-kini), Dosen tamu Program Pascasarjana Universitas Kristen Maluku (2014), Staf Pengajar dalam Forum Teologi Asia, Manila (2015), dan Staf Pengajar dalam Kursus Pembaruan di EAPI, Manilsa (2020).
Hingga tahun 2020, John adalah penulis tujuh buku, 145 artikel dalam jurnal (44 artikel diterbitkan dalam dua hingga enam bahasa), 79 bab dalam buku bunga rampai (ditambah 28 bab yang pernah terbit sebagai artikel dalam jurnal -total 104 bab dalam bunga rampai), peyunting 47 buku (38 dalam bahasa Indonesia, delapan dalam bahasa Inggris, dan dua dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Masing-masing dari enam buku tersebut terbit dalam dua atau lebih jilid).
Sejak tahun 1987 hingga kini, John Prior adalah Dosen di STFK Ledalero dan tinggal di Pusat Penelitian Candraditya, Maumere.
Teologi Sosial John Prior
John adalah seorang teolog sosial Katolik. Refleksi iman yang ia hasilkan selalu dituangkan dalam bentuk keterlibatan kepada mereka yang rentan yang lemah.
Hal itu ia buktikan lewat pendampingan bagi kaum ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Maumere dan syering Kitab Suci yang rutin dengan para tahanan di Rutan Maumere.
Dalam salah satu kesempatan lokakarya bertema "Mendengar untuk Menjernihkan Keputusan" pada Jumat (26/2/21) di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero, John memberikan sebuah horizon baru bagaimana daya dalam diri setiap orang mesti diimplementasikan dalam bentuk mendengar dengan seksama keluh kesah sesama yang menderita.
Dimensi reflektif-kontemplatif seseorang sejatinya merupakan sebauh upaya terus-menerus untuk mencari kehendak Allah dalam cita-cita misioner.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pater Jhon Prior SVD Tutup Usia di Ledalero
Dalam perkataan lain, refleksi mesti membuahkan aksi, dan sebaliknya. John melukis dengan sangat indah bahwasanya seorang beriman kristiani sepatutnya mengendus-endus jejak Allah dalam kehidupan masyarakat.
Setiap orang beriman hendaknya menjadi "pemikir, serentak pencetus kiblat baru dalam karya kerasulan-misioner."
Ia tidak melihat gelar akademik sebagai sebuah status yang patut dibanggakan. Justru, gelar akademik tersebut mesti diabdikan bagi masyarakat.
Tidak hanya sampai di situ. Dalam kuliah Teologi Sosial, John mengajak para mahasiswanya untuk terlibat dalam kehidupan konkrit masyarakat.
Teologi Sosial dalam pandangan John, mesti mengantar mahasiswa untuk mengesampingkan keegoisan diri, serentak membangun relasi sosial yang adil antarmanusia.
Mengenai hal ini, Alexander Dancar dalam artikelnya berjudul "Teologi Sosial dan Provokasi Melawan Penjinakan", menulis:
"Kuliah Teologi Sosial tidak diperlakukannya hanya sebagai media sosialisasi ajaran sosial Gereja (Katolik).