Berita Nasional

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Bilang Dirinya Pernah Hidup Susah di Luar Negeri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa dirinya pernah susah ketika kuliah di luar negeri beberapa waktu lalu.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNNEWS.COM
POSE BERSAMA- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pose bersama CEO Tribun Network Dahlan Dahi di Balai Kota, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Kamis 7 Juli 2022. 

Awasalnya, saat Pemprov DKI membangun pedestrian Jakarta, terkesan memperluas areal untuk kakilima dan mempersempit jalan raya untuk pengguna kendaraan. Rupanya program itu dilakukan untuk memberi ruang kepada masyarakat pejalan kaki.

Pemprov DKI Jakarta juga memperluas atau memperbarui taman-taman kota dengan prinsip menjadi park, yaitu taman sekaligus tempat bermain masyarakat umum. Bukan park, tempat indah untuk jadi tontontan. “Sekarang, banyak taman. Target kami, dalam jarak 800 sampai 1 kilometer harus ada taman. KPI sukses membangun taman, kalua burung semakin banyak hidup di Jakarta. Juga kalua semakin banyak warga bermain di taman,”ujar Anies sebagai tekad untuk membangun Jakarta sebagai Kota Global, yang sejajar dengan kota modern dunia.

Baca juga: Safari Politik Agus Harimurti Yudhoyono, Temui Surya Paloh, Airlangga Hartarto dan Anies Baswedan

Suami dari Fery Farhati juga menyinggung tentang tudingan tentang dirinya sebagai intoleran akibat isu politik identitas pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Setelah ia hamper lima tahun menjabat, Anies meminta masyarakat untuk menunjukkan bukti, bawha kebijakannya hanya menguntungkan sekelompok orang dan merugikan kelompok lain. Ia mengatakan, semua pihak dilayani.

Jakarta Kota Global


Anies Baswedan mengklaim, saat ini Jakarta telah menjadi kota global. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini menyebut, diperlukan proses yang panjang untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju dan diakui di dunia internasional.

“Perjalanan Jakarta sebagai kota global ini adalah perjalanan panjang. Kita tidak mendadak jadi kota global, kita pernah menjadi sebuah kota di mana masyarakat dunia berdatangan ke kota ini,” kata Anies saat diskusi yang digelar Warta Kota – Tribun Network bertajuk Jakarta Kota Global pada Selasa (7/7/2022) petang.

Narasumber yang turut mengisi diskusi tersebut adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Hj Zita Anjani, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Reda Manthovani, Pangdam Jaya Diwakili Irdam Jaya Brigjen TNI Dr Triadi Murwanto. Kemudian Kapolda Metro Jaya diwakili Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, dan Co Founder dan CEO TITIPKU, Henri Suhardja.

Anies mengatakan, saat itu masyarakat dari berbagai belahan dunia terutama Asia datang ke Batavia, yang sekarang disebut sebagai Jakarta. Aktivitas menggeliat itu terjadi di kawasan Jakarta Utara karena mereka datang melalui jalur laut.

“Mereka datang bekerja dan berkiprah di tempat ini. Kita lalu masuk ke abad 21 dan bagaimana relevasi sebuah kota dengan globalisasi,” ujar Anies.

Perkembangan globalisasi ini ditopang oleh perkembangan teknologi. Kecepatan teknologi informasi yang luar biasa ini telah dimanfaatkan masyarakat untuk menunjang kehidupannya.

“Dalam konteks Jakarta, salah satu ciri sebuah kota global saat ini adalah kemajuan di dalam pengelolaan mobilitas penduduk,” ucapnya.

Baca juga: Kodim Sikka Gelar Komsos, Bijak Gunakan Internet & Jangan Terprovokasi dengan Berita Hoax di Medsos

Menurut Anies, hal yang membedakan masyarakat urban dan plural adalah mobilitasnya. Masyarakat urban cenderung mobilitasnya tinggi, sedangkan masyarakat plural tingkat mobilitasnya lebih rendah.

“Nah begitu sampai pada mobilitas penduduk, sebuah kota akan terlihat sebagai kota global bila penduduknya menggunakan transportasi umum, dan bila negara menyediakan transportasi umum,” jelas Anies.

Karena itulah, Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya pada awal 2018 lalu secara serius membangun fasilitas transportasi umum. Kehadiran fasilitas publik ini diyakini setara dengan kota-kota global lainnya.

Dengan begitu, penduduk dari kota lain yang juga dari daerah maju merasa tidak ada perbedaan ketika berada di Jakarta. Soalnya segala fasilitas yang baik telah disediakan di Jakarta.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved