Berita Lembata

Bidan dan Perawat RSUD Lewoleba Simulasi Kegawatdaruratan Maternal

Mengatasi kasus kematian ibu dan anak,para bidang dan perawat RSUD Lewoleba mendapat pelatihan kegawatdaruratan meternal dan neonatal.

Editor: Egy Moa
TRIBUN FLORES.COM/RICKO WAWO
Para bidan dan perawat di RSUD Lewoleba mendapat pelatihan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Salah satu strategi intervensi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan adalah peningkatan kualitas layanan bagi ibu dan bayi.

Terdapat beberapa intervensi prioritas dalam strategi ini yang salah satunya terkait dengan
peningkatan kualitas layanan ibu dan bayi baru lahir di Rumah Sakit daerah melalui program hospital mentoring (pengampuan dan pembinaan). 

Pengampunan dan pembinaan ini dilakukan oleh 13 rumah sakit pusat pada RSUD terpilih di berbagai kabupaten lokus penurunan AKI dan AKB di Indonesia. Tahun 2020 Kementerian Kesehatan telah memulai kegiatan hospital mentoring untuk seluruh provinsi di Indonesia. 

Selama dua hari, 12-13 Juli 2022, para bidan dan perawat di RSUD Lewoleba juga mendapat pelatihan tentang kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

Baca juga: Penjabat Bupati Lembata Dukung Maura Hally Batekeneng Latih Persebata Lembata  

Nestor Tukan, Koordinator Distrik Lembata Program Momentum, menjelaskan dalam menjalankan program, Momentum mengakselerasi tiga hal utama yakni, pertama, kualitas layanan kesehatan di tingkat rumah sakit dan puskesmas, kedua, sistem rujukan dan tata kelola kesehatan, ketiga, peningkatan kualitas data untuk pengambilan keputusan. 

"Kegiatan hari ini berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan," katanya. 

Pelatihan dan simulasi menurutnya digelar untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan (nakes) bagaimana merespon situasi kegawatdaruratan ibu bersalin dan bayi baru lahir. 

"Ketika ada peningkatan kualitas layanan maka secara langsung dapat menekan angka kematian ibu dan bayi," tuturnya.

Baca juga: Persebata Lembata Datangkan Maura Hally Betekeneng Genjot Pemain Hadapi Turnamen ETMC

 Sebagai informasi, di Lembata tahun ini memang belum ada ibu yang meninggal setelah melahirkan, tetapi angka kematian bayi cukup tinggi. Pada bulan Juli, dari data yang dia dapat dari Dinas Kesehatan Lembata, ada 12 kasus kematian bayi yang baru lahir. Juga ada 3 kasus yang berkaitan dengan neonatal khusus usia 0-6 hari karena faktor bayi dengan berat badan rendah ketika lahir. 

Para bidan dan perawat RSUD Lewoleba mendapat materi teori dan simulasi dari Tim Dokter Momentum RSUD Dr Prof WZ Johannes Kupang, dr. Hendriette I Mamo, Sp.OG (K) FM, dr. Woro I Padmosiwi, Sp.A, Siti A Mone Ke, S.Tr.Keb, dan dr Yohana Mabilehi, Amd. Kep. 

Untuk diketahui, Momentum sebagai sebuah program yang mendukung dan menjalankan sebagian tugas Kementerian Kesehatan, telah dan sedang menjalankan intervensi programatik di mana kualitas
layanan di fasilitas kesehatan menjadi salah satu prioritas program. 

Bersama pemerintah Provinsi NTT, program momentum telah berupaya melakukan pendampingan teknis dengan mengembangkan sistem dan model penyelamatan Ibu dan bayi baru lahir.

Baca juga: Seorang ASN di NTT Korban Pengeroyokan, Polisi Bilang Korban dalam Kondisi Mabuk

Salah satu kegiatan yang didukung Momentum adalah kegiatan Hospital Mentoring bagi RSUD di 22 kabupaten/ kota sepanjang durasi program sampai pada tahun 2024. 

Di tingkat provinsi, upaya peningkatan kapasitas RSUD W. Z. Johannes Kupang sebagai Rumah Sakit Mentor bekerja sama dengan RSUP Sanglah telah dilaksanakan dan karena itu RSUD W.Z. 

Johannes ini akan mendukung Kemenkes RI melalui kegiatan hospital mentoring di berbagai RSUD di kabupaten/ kota Provinsi NTT.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved