Berita Manggarai Barat
Paroki Narang Demonstrasikan Menenun 'Lipa Todo' di Festival Golo Koe
UMKM di setiap paroki se-Keuskupan Ruteng berpartisipasi pada festival Religi Golo Koe pada 8 hingga 15 Agustus 2022 di Labuan Bajo.
Yuliana Jemani dari Paroki Narang merasa bangga bisa mendemonstrasikan kegiatan menenun dengan alat tenun tradisional. Yuli merupakan penenun dari Satarmese Raya Kabupaten Manggarai.
Yuli menjelaskan, tenunan kemumu memiliki tiga warna, yaitu putih, merah dan hitam. Untuk pembuatan satu kain membutuhkan waktu tujuh hingga delapan hari. Hal ini bisa dilakukan jika proses pengerjaannya full tanpa melakukan pekerjaan lain.
Baca juga: Raja Buah Raup Rp 2 Juta Per Hari di Festival Golokoe Labuan Bajo
"Kalau diselingi dengan kerjaan lain maka proses pembuatannya memakan waktu 1 bulan," jelas Yuli.
Yuli mengungkapkan, untuk material tenun, masih dominan bahan pabrikan seperti benang gloss . Penggunaan bahan lokal belum.
Untuk harga 1 kain kemumu (Lipa Todo) dibandrol Rp 600 Ribu. Harga untuk kain kemumu asli sangat terjangkau, karena Kain kemumu asli ada ciri khas muncanya. Munca inilah yang menunjukkan motif kemumu asli yang hanya dimiliki Manggarai khususnya wilayah Manggarai bagian selatan. Munca ini punya arti tersendiri.
Berita Manggarai Barat lainnya